Mengulik Gizi dan Manfaat Makan Sushi untuk Tubuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi makanan Jepang. (Pexels/Rajesh TP)

Ilustrasi makanan Jepang. (Pexels/Rajesh TP)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sushi adalah hidangan yang terdiri dari gulungan nasi dengan rumput laut, sayuran, dan ikan mentah atau dimasak di atasnya . Biasanya sushi disantap dengan kecap, wasabi, atau jahe untuk meningkatkan rasa. Berkat kesegaran bahan-bahannya, makanan khas Jepang ini telah menjadi favorit di seluruh dunia. Lantas, bagaimana dengan kandungan gizi di dalamnya dan apa saja manfaat makan sushi untuk tubuh? Mari kita telusuri bersama.

Fakta Gizi Sushi

Mengingat tipe dan variasi sushi beragam, hal itu juga berarti sulit untuk memberikan informasi gizi yang tepat. Namun, secara umum, sushi menyediakan makanan yang seimbang karena mengandung protein dari makanan laut, serat dari sayuran, dan karbohidrat dari beras.

Berikut beberapa contoh makronutrien untuk beberapa gulungan sushi yang umum dipesan, menurut Katie Janeczeck, ahli diet teregistrasi di Ciba Health.

- California Roll (per dua hingga tiga bagian): 175 kalori, 7 g protein, karbohidrat 17 g, 7 g lemak, 217 mg natrium

- Avocado Roll (per dua hingga tiga bagian): 140 kalori, 2 g protein, karbohidrat 25 g, 7 g lemak, 483 mg natrium

Tetapi sekali lagi, gizi sushi dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada apa yang Anda pesan. Misalnya, sepotong nigiri hanya dengan ikan dan nasi akan memiliki lebih sedikit lemak dan kalori daripada gulungan sushi yang dibuat dengan tempura goreng dan mayo pedas, kata Claire Rifkin, ahli diet teregistrasi.

Manfaat Makan Sushi

1. Meningkatkan asupan protein

Berkat kandungan ikan, sushi dapat menjadi sumber protein tanpa lemak yang berperan penting untuk perbaikan otot, pertumbuhan, dan fungsi tubuh secara keseluruhan, kata Rifkin. Protein ini juga membuat sushi menjadi makanan atau camilan dan dapat membantu Anda kenyang selama beberapa jam, menurut Janeczek.

2. Menyehatkan jantung dan otak

Asam lemak omega-3 adalah kunci untuk mendukung kesehatan jantung dan fungsi otak. Sushi yang dibuat dengan tuna atau salmon salah satu untuk meningkatkan asupan omega-3, kata Rifkin. Plus, sushi non-goreng yang dibuat tanpa saus berbasis mayo rendah lemak jenuh juga pilihan lain yang baik untuk menjaga kesehatan jantung.

3. Mengurangi peradangan

Wasabi dan jahe yang kerap disajikan dengan sushi mengandung antioksidan, yang dapat membantu menurunkan peradangan dan mengurangi stres oksidatif di tubuh. Adapun stres oksidatif adalah kondisi tubuh yang terjadi ketika kadar antioksidan Anda rendah dan dapat menyebabkan kerusakan sel.

Menurut penelitian, asam lemak omega-3 dalam sushi juga dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang merupakan kunci untuk meminimalkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

4. Mendukung Kesehatan secara Keseluruhan

Terlepas dari variasinya, sushi mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting, yang merupakan kunci untuk mendukung keseluruhan kesehatan serta fungsi tubuh.

"Misalnya, ikan mengandung vitamin D, yang mendukung fungsi kekebalan tubuh; rumput laut mengandung yodium, yang mendukung kesehatan tiroid; dan sayuran seperti bok choy mengandung magnesium, yang berkontribusi pada kepadatan tulang," kata Rifkin.

Tips Makan Sushi

Jika Anda ingin memaksimalkan manfaat kesehatan dari sushi, Rifkin mengatakan untuk mencari pilihan seperti salmon atau tuna sashimi, yang tinggi protein dan lemak sehat. Pasangkan menu itu dengan gulungan berbasis sayuran atau salad rumput laut untuk ditambahkan serat.

Di sisi lain, yang terbaik adalah membatasi asupan gulungan tempura goreng karena tinggi lemak jenuh, jenis lemak yang biasanya ingin Anda batas dalam diet Anda.

Haruskah makan sushi setiap hari?

Meski sushi bisa menjadi pilihan yang sehat, Rifkin tidak akan merekomendasikan memakannya setiap hari karena beberapa ikan, seperti tuna, dapat mengandung merkuri tingkat tinggi. Mengonsumsi ikan tersebut terlalu sering dapat menyebabkan penumpukan merkuri. Makanan laut mentah atau kurang matang juga bisa menimbulkan risiko parasit dan penyakit bakteri.

Janeczek merekomendasikan makan sushi secukupnya, atau sekitar satu hingga dua kali seminggu. 

Pilihan Editor: Tips Bikin Sushi, Tangan Harus Basah Saat Menggulung

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."