Cara Atasi Konflik Orang Tua dan Anak, Pentingnya Saling Komunikasi dan Memaafkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti hubungan lainnya, orang tua dan anak bisa berkonflik jika menemui perbedaan cara pandang ataupun pilihan berbeda. Jika hal itu terjadi, psikolog Endang Retno Wardhani merekomendasikan orang tua dan anak mulai dari saling memahami lewat komunikasi hingga saling memaafkan.

"Perbedaan cara pandang adalah hal yang dapat terjadi, antara orang tua dengan anak, kakak dengan adik dan anggota keluarga lainnya," kata Endang Retno atau biasa disapa Dhani kepada Antara melalui pesan singkat, Jumat, 20 September 2024.

Psikolog lulusan Universitas Padjadjaran itu mengatakan perbedaan pendapat dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.

Oleh sebab itu, ketika dalam situasi emosional sebaiknya ambil jeda dan sepakati bersama untuk membicarakan kembali masalah itu dengan tenang di lain waktu.

"Komunikasi terbuka bisa dimulai dari anak ataupun orang tua, dan perlunya keterbukaan bersama untuk mencari solusi," kata Dhani.

"(Orang tua dan anak) dapat menyelesaikannya dengan cara melihat akar permasalahan yang ada, dan melihat kemungkinan-kemungkinan terjadinya masalah dan apa hal baik yang didapat dari situasi tersebut," sambungnya

Lebih lanjut, Dhani mengatakan perbedaan pendapat dapat dihadapi bila orang tua bersedia membuka diri dan menjadi contoh baik bagi anak-anaknya.

Menurut Dhani, pendapat orang tua tidak selalu benar, oleh karenanya anak perlu mengkomunikasikan pikirannya dengan tepat agar orang tua memahami apa yang mereka inginkan.

"(Orang tua dan anak perlu) terbuka untuk saling memaafkan," katanya.

Ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan orang tua dan anak ketika menghadapi permasalahan lewat komunikasi yang baik. Pertama, jika ada masalah ajak anak duduk bersama, kemudian tanyakan kepada mereka apa yang terjadi.

Selanjutnya, berikan kesempatan anak-anak menjelaskan dari sudut pandang dan pengalaman yang mereka alami. Ajak mereka melihat lebih kurangnya hal dari masalah tersebut.

Lalu, ajak mereka memikirkan sisi pandang yang berbeda dari permasalahan tadi sesuai dengan pemahamannya. Setelah itu, diskusikan konsekuensi dari hal yang ingin dilakukannya saat menghadapi masalah tersebut.

"Terakhir, ajak anak menyepakati mana hal yang dapat diterima oleh mereka dan kesepemahaman ini dapat membantu mereka memahami alasan di balik perbedaan yang ada (dengan orang tuanya)," tutupnya.

Pilihan Editor: 5 Cara agar Orang Tua menjadi Sahabat Anak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."