Kurangi Waktu Main Ponsel Bisa Tingkatkan Motivasi Kerja, Menurut Studi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengurangi penggunaan ponsel pintar yang tidak terkait pekerjaan sebanyak satu jam setiap hari dapat meningkatkan kepuasan kerja, motivasi kerja, dan kesehatan mental karyawan secara keseluruhan.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa membatasi penggunaan ponsel pintar hanya satu jam per hari dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan di tempat kerja secara signifikan.

Studi yang diterbitkan oleh Pusat Kesehatan Mental Jerman ini meneliti dampak pengurangan waktu penggunaan layar terhadap kepuasan kerja dan kesehatan mental karyawan secara keseluruhan. Studi ini membagi peserta menjadi empat kelompok berdasarkan perilaku sehari-hari.

Fortune Well melaporkan bahwa satu kelompok mengurangi penggunaan ponsel pintar setiap hari selama satu jam, kelompok lain meningkatkan aktivitas fisik harian selama 30 menit, kelompok ketiga menggabungkan kedua perubahan tersebut, dan kelompok kontrol tidak melakukan perubahan apa pun. Peneliti menilai kesejahteraan peserta sebelum, segera setelah, dan dua minggu pascaintervensi.

Hasilnya jelas, karyawan dalam kelompok pengurangan penggunaan ponsel pintar dan kelompok kombinasi melaporkan peningkatan besar dalam kesehatan mental, keseimbangan kehidupan kerja, dan kepuasan kerja mereka.

Studi ini juga menyebutkan bahwa karyawan merasakan berkurangnya perasaan kelebihan beban kerja dan gejala lain yang terkait dengan penggunaan ponsel pintar yang berlebihan di antara kelompok-kelompok ini.

“Pengurangan waktu menonton layar yang tidak terkait pekerjaan secara sadar dan terkendali, dikombinasikan dengan lebih banyak aktivitas fisik, dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kesehatan mental karyawan,” kata peneliti utama Julia Brailovskaia, PhD.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa semua peserta yang diminta untuk mengubah perilaku mereka mengalami pengurangan gejala depresi yang signifikan dan peningkatan rasa kontrol. Namun, penelitian ini juga memiliki kendala demografi tertentu — khususnya kelompok sampel yang relatif muda.

Fortune melaporkan bahwa tidak ada peserta yang berusia lebih dari 28 tahun, dan semua peserta berkulit putih. Hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut tentang topik ini untuk memverifikasi temuan ini, termasuk rentang usia yang lebih luas dan demografi ras yang berbeda yang mencakup seluruh angkatan kerja.

Terjadi peningkatan pekerja di berbagai sektor yang menghadapi tantangan kelelahan karena budaya kerja yang "selalu aktif". Strategi sederhana seperti mengurangi penggunaan ponsel pintar yang tidak penting menawarkan strategi tambahan untuk mengelola kesejahteraan di tempat kerja.

Pengaburan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mendorong banyak negara untuk memperjuangkan hak untuk tidak bekerja, untuk mengatasi kelelahan pekerja, dan mengatasi masalah yang berkembang tentang keseimbangan kehidupan dan pekerjaan di era kerja jarak jauh.

Implikasi dari penelitian ini sangat penting karena pengusaha mencari strategi yang sederhana dan hemat biaya untuk meningkatkan daya tarik dan retensi. Dengan mendorong karyawan untuk membatasi waktu layar yang tidak penting dan mempromosikan aktivitas fisik, bisnis dapat mengambil peran proaktif dalam meningkatkan tunjangan karyawan.

Pilihan Editor: Saat Kerja Remote, Berikut 4 Cara Meningkatkan Kehadiran Kamu secara Digital

ALL WORK SPACE 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."