CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam kebanyakan kasus, keputihan adalah normal. Ciri keputihan normal tidak berbau, warnanya jernih dan transparan serta teksturnya bisa encer atau sedikit kental tergantung siklus menstruasi. Meski demikian, ada beberapa warna keputihan yang menandakan bukan kondisi normal seperti keputihan berwarna oranye.
"Keputihan oranye biasanya tidak normal," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi (ob-gyn) Renita F. White dikutip dari laman Pop Sugar.
Baca Juga:
Berikut beberapa penyebab umum keputihan berwarna oranye, menurut dokter White.
Penyebab Keputihan Berwarna Oranye
1. Infeksi Vagina
Infeksi vagina yang terkait dengan keputihan berwarna oranye termasuk trikomoniasis dan vaginosis bakteri (BV). BV juga cenderung menyebabkan bau mencurigakan yang berbeda, gatal, dan terbakar selama buang air kecil.
Di sisi lain, Trichomoniasis dapat menyebabkan rasa sakit dengan buang air kecil atau jenis kelamin, kemerahan genital, terbakar, dan gatal, menurut Mayo Clinic.
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur sering dikaitkan dengan keputihan kuning, tetapi ada kemungkinan bahwa keputihan tersebut memiliki tampilan warna oranye, menurut dokter White. Tanda-tanda lain dari infeksi ragi termasuk keputihan berair, rasa terbakar, kemerahan, gatal, dan iritasi di sekitar vagina serta vulva.
3. Pendarahan Implantasi
Pendarahan implantasi menggambarkan bercak yang dapat terjadi ketika telur dibuahi menanamkan dirinya ke dalam rahim (biasanya dalam waktu 10 hingga 14 hari setelah ovulasi, menurut Clinic Cleveland). Pendarahan ini biasanya terlihat merah muda atau coklat di alam, tetapi mungkin juga terlihat agak oranye, tergantung pada kondisi setiap orang.
Selain pendarahan, Anda mungkin mengalami beberapa kram yang ringan dan berumur pendek. Keputihan warna oranye yang disebabkan oleh pendarahan implantasi biasanya tidak akan memiliki bau yang kuat atau busuk.
4. Pendarahan yang tidak teratur
Bukan hanya pendarahan implantasi yang dapat menyebabkan keputihan oranye, sejumlah kecil darah yang keluar bisa terlihat sedikit oranye, kata dokter White.
Darah tersebut dapat disebabkan oleh pendarahan atau bercak menstruasi yang tidak teratur, serta infeksi seperti gonore, klamidia, atau trikomoniasis. Mungkin juga itu darah dari akhir siklus menstruasi.
Cara Mengatasi Keputihan Berwarna Oranye
Perawatan untuk keputihan berwarna oranye tergantung pada apa yang menyebabkannya. Bila keputihan berwarna oranye karena infeksi, konsumsi antibiotik akan direkomendasikan.
Jika penyebabnya infeksi jamur biasanya dapat diobati dengan obat antijamur yang dapat Anda temukan sendiri atau perlu resep, tergantung pada keparahan infeksi.
"Jika pendarahan yang tidak teratur adalah penyebab keputihan berwarna oranye, dokter Anda kemungkinan akan melakukan evaluasi untuk melihat apa yang menyebabkan pendarahan. Ini akan membantu menentukan perawatan," ucapnya.
Evaluasi ini dapat mencakup pemeriksaan fisik dan panggul, serta tes darah untuk mengesampingkan setiap infeksi potensial.
Jika Anda mengalami keputihan berwarna oranye yang tidak hilang setelah beberapa hari, langkah terbaik konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Terlebih jika disertai gatal vagina dan bau tidak sedap.
Pilihan Editor: Gejala Kanker Serviks, Keputihan Hingga Gatal
POP SUGAR
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika