Perubahan Gaya Fashion Ashley Graham Setelah Menjadi Ibu, Lebih Simpel dan Nyaman

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ashley Graham/Foto: Instagram/Ashley Graham

Ashley Graham/Foto: Instagram/Ashley Graham

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cara kita berpakaian setiap pagi adalah hal yang sangat personal. Ada orang yang suka mengulang pakaian, pemburu harta karun vintage, dan bahkan orang yang berpakaian emosional. Begitu pula dengan preferensi fashion Ashley Graham

Pada sebuah panel yang diselenggarakan oleh Michele Watches awal minggu ini, model dan aktivis tersebut mengungkap rahasia karier di sela-sela lelucon tentang bekam dan rutinitas kesehatannya. Seperti biasa, karismanya menular—Graham adalah supermodel karena suatu alasan—karena ia tampil sebagai dirinya yang sebenarnya. Rasa tujuan yang terlihat itu tidak diragukan lagi yang menarik banyak orang .

Acara yang diadakan di pusat kota New York itu merayakan proyek terbarunya yang menjadi tajuk utama kampanye jam tangan mewah "Legacy Redefined"—yang menandai "pertama" yang mengejutkan bagi ikon industri tersebut. "Rasanya sangat senang bisa mengatakan ya untuk kampanye jam tangan pertama saya," katanya.

Namun bagi Graham, kesempatan itu bukan tentang mencentang kotak pada daftar prestasi imajiner; melainkan lebih tentang mendukung apa yang diperjuangkan oleh perusahaan dan dirinya sendiri—menempatkan perempuan pada posisi berkuasa.

"Saya selalu berpikir ke depan, baik itu dengan keluarga atau keuangan saya atau bahkan karier saya, jadi [kampanye] ini benar-benar sesuai dengan cara saya menjalani hidup," jelasnya. Selain desainnya yang cantik (favorit Graham adalah Madison Deco Two-Tone), komitmen Michele terhadap gaya, inklusivitas, dan keawetan adalah yang membuatnya tertarik pada kerja sama ini. "Ini tidak memiliki ukuran," jelas Graham, sambil menunjuk arlojinya.

Gaya Fashion Berubah Seiring Menjadi Ibu

Diakui Ashley, gaya fashionnya berubah 180 derajat. Sekarang, lebih banyak perencanaan ke depan. "Jika saya tidak merencanakan apa yang akan saya kenakan keesokan harinya, saya akan celaka. Saya akan terlambat satu jam untuk acara yang akan saya hadiri. Saya menghargai momen-momen kecil bersama anak-anak saya di pagi hari, dan saya ingin menikmati semuanya. Jadi, jika saya memikirkan apa yang akan saya kenakan, lupakan saja. Saya akan kehilangan waktu bersama mereka."

"Bagi saya, kenyamanan adalah kuncinya, meskipun itu sepatu hak tinggi. Saya suka sepatu hak tinggi, dan saya suka gaun ketat, tetapi jika saya tidak nyaman, saya tidak akan memakainya."

"Saya selalu memiliki perasaan campur aduk tentang gaya vintage karena gaya ini tidak selalu inklusif. Gaya ini memang eksklusif untuk ukuran tertentu, tetapi saat ini ada beberapa potong dari Vivienne Westwood dan Jean Paul Gaultier yang masih saya incar. Dan saya tahu, saya tahu, ada beberapa versi bustier dan beberapa gaun yang sangat pas yang saya cari. Jadi, saya harus sedikit lebih berani saat mencoba berbagai ukuran secara pribadi.

Selain fashion, jam tangan favoritnya ialah Two Tone Deco dari Michele Watches. Jam tangan ini terbuat dari campuran logam, yang keren. Sementara untuk aksesori ia memiliki 18 lubang di telinganya. Jika tidak diisi, ia merasa telanjang. 

"Semakin banyak perhiasan, semakin banyak aksesori, pakaian Anda akan semakin menarik. Anda akan terlihat serasi, bahkan jika Anda tidak memakai riasan."

Untuk rutinitas keseharian, biasanyanya Ashley merencanakan pakaian apa yang inin dikenaka pada malam sebelumnya, semuanya sudah direncanakan. "Jadi, ketika saya bersiap di pagi hari, saya mandi, menata rambut, merias wajah, merias wajah, keluar rumah tanpa alas kaki, mengambil sepatu, memakai sepatu di mobil," pungkasnya. 

Pilihan Editor: Umumkan Hamil Anak Kedua, Ashley Graham: Merayakan Bab Selanjutnya bagi Kami

INSTYLE 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."