Ini Bedanya antara Kain Batik dengan Kain Motif Batik, Jangan Keliru Girls

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi Batik. shutterstock.com

Ilustrasi Batik. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masih dalam semangat Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap 2 Oktober, kita perlu mengetahui bahwa ada perbedaan mendasar antara kain batik dengan kain motif batik. Menurut Pemerhati dan Motivator Batik, Indra Tjahjani, yang disebut batik jika pembuatan kain tersebut melalui dua proses ini. Apa itu? Menggunakan lilin dan dicelup.

"Proses pembuatan batik adalah menggunakan malam (lilin) yang harus dipanaskan dulu, lalu mengguakan canting atau cap tembaga, dan kemudian dicelup, itu yang disebut batik," ucap Indra dalam acara Tokopedia di Jakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024.

"Jadi jika tidak menggunakan malam yang dipanaskan tidak disebut batik, itu merupakan tekstil atau kain bermotif batik," katanya.

Meski demikian, Indra menekankan baik kain batik atau kain motif batik sama-sama perlu diapresiasi karena punya pangsa sendiri

"Semuanya sama-sama cari makan dan punya pangsa pasar sendiri. Misalnya bagi mereka pemula yang mengenal batik, 'saya baru bisa membeli yang batik digital (print)', ya gapapa. Kita memberi pengertian, itu kain motif batik, bukan batik. Nanti dia bisa mulai menabung, mulai dari membeli batik cap karena yang di-cap masih pakai malam," ucapnya.

(dari kiri) Yoland Handoko - Fashion Stylist, Indra Tjahjani - Pemerhati dan Motivator Batik, Desey Muharlina Bungsu - Fashion Apparel & Campaign Senior Director Tokopedia and TikTok E-commerce, Yunita Stefani - Brand Manager Nona Rara, dan Rizki Triana - Founder and CEO of OE dalam acara Konferensi Pers dan Fashion Workshop Rayakan Hari Batik Nasional 2024, Tokopedia dan ShopTokopedia Bicara Tren Batik di Tokopedia Tower, Jakarta, pada Rabu, 2 Oktober 2024. Foto: Tokopedia.

Indra mengajak para pelaku usaha batik untuk terbuka dan mengedukasi pembeli mana kain batik atau kain motif batik. 

"Pelaku usaha jujur mengatakan ini batik tulis, batik cap, ini kain motif batik. Selama itu disampaikan kepada pembelli, kita mengedukasi pembeli, itu yang penting. Siapa saja boleh membuat produk yang berbeda asal mereka membersihkan informasi yang jujur kepada pelanggan," ucapnya.

Dengan membeli kain batik atau kain motif batik, kita mendukung perkembangan UMKM.

Sebagai informasi, pengakuan batik sebagai warisan dunia berlaku sejak Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 30 September 2009. Pemerintah kemudian menetapkan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober.

Dilansir dari situs UNESCO, teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan kebudayaan Indonesia. UNESCO juga menilai masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi kelahiran sampai kematian. Batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah motifnya.

Pilihan Editor: Gaya Sri Mulyani Memakai Kebaya dan Kain Batik di Forum IMF-World Bank di Washington D. C.

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."