6 Cara Sederhana Merawat Kesehatan Mental

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi perempuan joging bersama temannya. Foto; Freepik/Drazen Zigic

Ilustrasi perempuan joging bersama temannya. Foto; Freepik/Drazen Zigic

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di tengah tuntutan hidup yang semakin tinggi sering kali kita lupa bahwa kesejahteraan mental dapat mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita, mulai dari hubungan sosial, produktivitas kerja, hingga kesehatan fisik. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. 

Menurut World Health Organization (WHO), orang yang sehat secara mental adalah individu yang dapat menyadari setiap potensi yang ia miliki, mampu mengelola stres yang wajar, dapat bekerja secara produktif, serta mampu berperan dalam komunitasnya.

Oleh karena itu, kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan kita. Untuk menjaga kesehatan mental, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Terhubung dengan orang lain

Ilustrasi perempuan makan di restoran bersama temannya. Foto: Freepik.com

Hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitar kita, baik keluarga maupun teman sangat penting untuk mendukung kesehatan mental.

Hubungan yang baik dapat membantu kita membangun rasa memiliki, memberikan dukungan emosional, dan meningkatkan kepercayaan diri.

2. Aktif secara fisik

Ilustrasi wanita melakukan yoga di rumah. Freepik.com/Senivpetro

Aktivitas fisik bukan hanya bermanfaat bagi tubuh, tapi juga pikiran. Berolahraga bisa meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres serta kecemasan.

Aktif secara fisik tidak harus dengan cara berolahraga berat. Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda atau yoga sudah cukup untuk memberikan manfaat positif.

3. Pelajari keterampilan baru

Ilustrasi memasak. Unsplash.com/Jason Briscoe

Mempelajari hal baru dapat membantu merangsang otak, meningkatkan rasa percaya diri, dan memberi kita tujuan yang baru.

Memulai hobi baru seperti memasak, menulis, belajar memainkan alat musik dan berolahaga bisa memberikan kepuasan tersendiri dan membuka peluang untuk berinteraksi dengan orang baru.

4. Memberi kepada orang lain

Ilustrasi wanita memberikan kado Valentine untuk kekasihnya. Freepik.com

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan kebaikan kepada orang lain dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan mental kita. Tindakan sekecil apapun dalam berbuat kebaikan seperti mengucapkan terima kasih atau membantu seseorang. Ini bisa membuat kita merasa lebih positif dan bermakna.

Selain itu, menjadi sukarelawan di suatu komunitas yang memberikan manfaat bagi orang banyak juga bisa menjadi cara yang baik untuk menjaga kesehatan mental sekaligus memperluas jaringan sosial yang positif.

5. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Me time artinya apa. Foto: Canva

Teradang, kita begitu sibuk dengan rutinitas sehari-hari sehingga lupa menyediakan waktu untuk diri sendiri.

Ambil waktu sejenak untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti membaca buku, mandi air hangat, atau menjalankan hobi. Hal itu bukanlah tindakan yang egois, melainkan cara untuk mengisi ulang energi agar kamu dapat berfungsi dengan baik di tengah berbagai tuntutan hidup.

6. Menjaga pola hidup sehat

Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com

Sebisa mungkin hindarilah minuman beralkohol dan tidur yang tidak teratur, karena kedua hal itu bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu.

Usahakan untuk menjaga pola tidur yang baik dan konsumsi makanan sehat. Kualitas tidur yang cukup juga membantu menjaga keseimbangan emosi dan meningkatkan produktivitas.

Menjaga keseimbangan mental adalah proses yang berkelanjutan. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat merawat kesehatan mental dan menjalani kehidupan yang lebih positif. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Cerita Caca Tengker Alami Burnout hingga Sakit Kantung Empedu

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."