Cegah Burnout dengan Tahu Batasan Diri saat Bekerja

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog Jane Cindy Linardi meminta karyawan atau pekerja mengetahui batasan atau kemampuan diri terkait beban pekerjaan yang ditanggung. Tujuannya untuk menjaga kesehatan mental selama bekerja dan mencegah burnout.

"Mengetahui kapan harus membatasi diri dari beban pekerjaan yang ditanggung salah satu cara menjaga kesehatan mental. Jika dirasa pekerjaan sudah melebihi batas sebaiknya menyampaikan secara jujur dan meminta agar beban pekerjaan dibagi dengan tim," katanya, Kamis, 10 Oktober 2024, atau bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Tips untuk Karyawan Agar Tahu Batasan Diri Saat Bekerja

1. Kenali Sinyal Tubuh Saat Kelelahan 

Jane mengatakan hal ini juga berlaku bagi para pekerja kreatif yang tidak memiliki jam kerja spesifik. Menurutnya, mereka juga sebaiknya sadar batasan personal, mengetahui kapan harus mengatakan cukup dan tidak melakukan pekerjaan jika dirasa sudah berlebihan, serta mengenal sinyal tubuh dan tanda awal kelelahan fisik dan mental.

Pekerjaan yang melebihi batas dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental atau burnout. Kondisi ini dapat menyebabkan hasil pekerjaan tidak optimal atau tak dapat selesai sesuai tenggat waktu yang diberikan.

2. Miliki Waktu untuk Diri Sendiri 

Selain tahu batasan diri, upaya lain demi menjaga kesehatan mental di dunia kerja yakni dengan memiliki waktu untuk diri sendiri setelah pulang kerja atau saat akhir pekan, waktu tidur yang cukup, rutin berolahraga dan melakukan aktivitas yang sesuai hobi.

"Olahraga memicu produksi hormon endorfin. Hormon ini berfungsi untuk memberikan rasa senang dan bersemangat. Selain itu, olahraga rutin juga dapat memperbaiki suasana hati," kata psikolog di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu.

3. Istirahat yang Cukup 

Lalu, dalam keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, pekerja perlu memanfaatkan waktu istirahat di kantor dengan optimal. Kemudian apabila butuh waktu untuk sendiri maka dapat menolak ajakan rekan kerja untuk makan bersama.

Hal lain yang bisa dilakukan yakni meluangkan waktu di akhir pekan untuk melakukan aktivitas yang sesuai hobi dan bagi yang belum berkeluarga setiap pulang kantor dapat meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Kenali Lingkungan Kerja Tak Sehat

Dia menambahkan karyawan juga perlu mengenali beberapa tanda lingkungan kerja tidak lagi mendukung kesehatan mental, seperti atasan memberikan beban pekerjaan yang berlebih, bahkan di luar jam kerja.

Lalu, adanya senioritas sehingga menekan junior atau karyawan baru untuk melakukan hal-hal di lingkup pekerjaannya, tidak mendukung pertumbuhan profesional, serta tidak menghargai batasan personal karyawan, misalnya waktu libur, cuti, dan sebagainya.

Khusus bagi karyawan yang tinggal di Jakarta dapat memanfaatkan layanan E-Jiwa yang disediakan Dinas Kesehatan Jakarta. Layanan yang tersedia di aplikasi JakSehat ini dapat membantu memeriksa kesehatan mental. Selain itu, Dinkes juga menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan jiwa, termasuk di beberapa puskesmas.

Pilihan Editor: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini Penyebab Anak Muda Mudah Resah

ANTARA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."