Pemenang Nobel Sastra 2024 Han Kang Tolak Perayaan dan Konferensi Pers, Ini Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Han Kang. Yonhap

Han Kang. Yonhap

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaHan Kang, penulis Korea Selatan pertama yang memenangi Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers untuk merayakan pencapaian tersebut. Penolakan ini menyusul tragedi global yang sedang berlangsung akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel terhadap warga Palestina.

Ayah Han, Han Seung-won (85), yang merupakan seorang novelis terkenal, menyampaikan pesannya selama konferensi pers di Sekolah Sastra Han Seung-won di Jangheung, provinsi Jeolla Selatan pada Jumat.

"(Han) mengatakan kepada saya, 'Dengan perang yang semakin intensif dan orang-orang mati setiap hari, bagaimana kita bisa mengadakan perayaan atau konferensi pers?' Dia mengatakan dia tidak akan mengadakan konferensi pers," katanya seperti dikutip Korea Times.

"Perspektifnya telah bergeser dari menjadi seorang penulis yang tinggal di Korea menjadi kesadaran (penulis) global. Namun, saya tidak dapat menghilangkan perasaan menjadi ayah dari seorang pemenang hadiah yang tinggal di Korea, jadi saya akhirnya mengatur konferensi pers ini," ujar Han Seung-won.

Han Kang juga melarang ayahnya mengadakan resepsi perayaan di sekolah sastra itu. "Saya berencana mengadakan pesta di sini untuk penduduk setempat, tetapi putri saya melarang saya. Dia berkata, 'Tolong jangan merayakan saat menyaksikan peristiwa tragis ini'," kata dia, merujuk pada dua perang tersebut.

Perempuan Asia Pertama Pemenang Nobel Sastra 

Han Kang diakui atas prosa puitisnya yang secara intens menggambarkan trauma historis dan mengungkap kerapuhan kehidupan manusia, kata Komite Nobel untuk Sastra dalam pengumumannya pada Kamis, 10 Oktober 2024. 

Penulis tersebut lahir pada 1970 di Korea Selatan, tempat dia tinggal saat ini. Han Kang memulai karirnya pada 1993 dan menerbitkan terobosan internasional pertamanya dengan novel The Vegetarian.

Novel yang pertama kali diterbitkan pada 2007 itu menggambarkan konsekuensi kekerasan yang terjadi ketika tokoh protagonisnya, Yeong-hye, menolak untuk tunduk pada norma-norma asupan makanan.

Sementara itu, toko buku besar di Korea Selatan menjual habis buku-buku Han Kang pada hari Jumat, karena penjualan meroket dan harga saham penerbit lokal melonjak.

Perempuan Asia pertama yang memenangkan penghargaan sastra, penulis cerita pendek dan novelis Han terkenal di luar negeri karena The Vegetarian, novel pertamanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, yang memenangkan Man Booker Prize pada 2016.

Tak lama setelah pengumuman tersebut, yang disampaikan pada Kamis malam di Seoul, situs web toko buku besar di seluruh negeri terhenti karena orang-orang berbondong-bondong memesan bukunya.

Karya-karya Han dengan cepat mengisi 10 slot dalam daftar buku terlaris real-time Kyobo, dan perusahaan tersebut mengatakan bahwa 60.000 eksemplar buku-buku Han telah terjual pada Jumat pagi, 451 kali lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya.

“Kami jelas sangat senang, dan sungguh luar biasa melihat begitu banyak orang ingin membaca buku sekaligus,” kata juru bicara Kyobo, Kim Hyun-jung.

Pilihan Editor:  Mengenal Peraih Nobel Sastra Annie Ernaux, Konsisten dan Berani Menulis Isu Sosial

SITA PLANASARI | ANTARA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."