Mengenal Penyebab dan Perbedaan Radang dengan Sakit Tenggorokan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cuaca yang tidak bersahabat kerap menyebabkan sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan bisa merupakan efek samping dari penyakit lain seperti flu atau batuk. Apa bedanya dengan radang tenggorokan?

Radang tenggorokan tak disebabkan virus yang umum seperti influenza tapi karena infeksi bakteri yang menular sehingga menyebabkan peradangan dan rasa tak nyaman. Kondisi ini umum dialami anak berusia 5-12 tahun namun bisa juga menyerang segala usia. Gejalanya biasanya demam dan sakit tenggorokan, atau ada rasa gatal dan peruh saat menelan makanan.

Infeksi ini juga memiliki gejala lain seperti tenggorokan memerah dan amandel membengkak. Rasa sakit akibat radang tenggorokan juga lebih parah dibanding sakit tengorokan biasa. Kelenjar getah bening di leher juga bisa terasa lunak saat disentuh serta muncul bercak-bercak kecil dan merah di langit-langit mulut, juga ruam di bagian tubuh lain.

"Ruam biasanya bermula di leher dan dada kemudian menyebar ke seluruh tubuh," kata Dr. Jason Nagata, doker anak di UCSF Benioff Children’s Hospital di San Francisco, kepada USA Today. 

Penyebabnya radang dan sakit tenggorokan

Radang tenggorokan disebabkan bakteri Streptococcus pyogenes dari kelompok streptococcus. "Bakteri ini sangat menular dan bisa menyebar melalui droplet saat orang batuk atau bersin atau berbagi makanan dan minuman," jelas Nagata.

Penularan juga bisa disebabkan sentuhan pada permukaan yang mengandung bakteri, seperti gagang pintu atau penyiram toilet, dan kemudian tangan menyentuh hidung mulut, atau mata.

Apakah bisakah sembuh sendiri?

Bagaimana pun cara Anda terinfeksi, radang tenggorokan tak bisa hilang sendiri seperti penyakit karena virus macam flu. Untuk mengatasinya perlu antibiotik. 

"Kecuali jika memiliki alergi, penisilin adalah pilihan pengobatan," ujar Dr. David Levine, dokter anak di Rumah Sakit Anak Goryeb di New Jersey.

Amoksisilin juga pengobatan yang umum. Ia menjelaskan dalam 24 jam setelah meminum antibiotik maka penderita tak akan lagi menularkan penyakit dan demam pun berkurang.

Meski gejala sudah mereda, penggunaan antibiotik tak boleh dihentikan dan harus dihabiskan. Bantuan lain untuk meredakan sakit ini di samping antibiotik adalah semprotan tenggorokan, obat batuk, pastiles, dan berkumur air garam.

Pilihan Editor: Kenali Gejala Radang Amandel Serta Cara Pencegahannya

YAYUK WIDIYARTI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."