Pesan Cinta Benny Laos untuk Istri Tercinta Viral di Media Sosial, Ini Isinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Alm. Benny Laos bersama istrinya Sherly Tjoanda/Foto: Facebook/Benny Laos

Alm. Benny Laos bersama istrinya Sherly Tjoanda/Foto: Facebook/Benny Laos

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kabar duka datang dari calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos meninggal dunia akibat kecelakaan kebakaran tragis yang melibatkan sebuah speedboat. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 12 Oktober 2024 saat Benny Laos tengah mampir di pelabuhan Taliabu. 

Speedboat yang ditumpanginya dilaporkan terbakar dan mengakibatkan sejumlah korban jiwa. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, termasuk pendukung setia dan warga Maluku Utara yang mengenal Benny Laos sebagai tokoh masyarakat yang aktif.

Selain kiprahnya di dunia politik, Benny dikenal dengan pandangan-pandangannya yang bijak, terutama soal kehidupan rumah tangga. Ia kerap membagikan pesan cinta untuk istri tercinta Sherly Tjoanda di laman media sosial. Unggahan tersebut kemudian viral dibagikan ulang oleh warganet. 

Berikut isi pesan seperti yang pernah diunggah Benny pada 18 Mei 2023 melalui laman Facebook pribadinya berikut ini. 

“Tidak ada istri yang sempurna tanpa aib dan kekurangan. Demikian pula dengan suami, tidak ada pula yang tanpa aib dan kekurangan. Maka hiduplah dengan saling melengkapi dan menguatkan. Cintailah pasanganmu seperti air laut, walau pasang surut selalu ada, namun air laut tidak pernah berubah rasa," tulis Benny dalam unggahan foto mesranya bersama Sherly saat sedang berjalan di pantai. 

Pada 20 September lalu, Sherly juga mengunggah kebersamaan dengan Benny Laos, suami tercinta, Benny Laos. Salah satunya momen flashback 35 tahun lalu kehidupan Benny.

"35 tahun yang lalu, setelah berhenti di SMA kelas 1, kamu pulang ke Ternate dari Malang mungkin dengan perasaan kalah, marah, pasrah, dan bingung, seorang remaja putus sekolah bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan," tulisnya. 

"Dikirim ke Galala, Pulau Mandioli, untuk belajar bekerja menggunakan tenaga fisik—membungkus gula, menimbang, dan memikul cengkeh serta pala, berjalan berkilo-kilo setiap hari tanpa listrik waktu itu. Dari seorang remaja yang bermimpi tinggi sekolah dijawa dalam sekejap berada di sebuah pulau dan bekerja menggunakan fisik di usia yang sangat muda karna keterbatasan ekonomi waktu itu."

35 tahun berlalu, Sherly merapalkan rasa syukur diberi kesempatan Tuhan bisa menemani suaminya.  "Bersyukur asma Tuhan dikasih kesempatan bisa nemenin papi kembali berdiri di tempat penuh kenangan ini, kali ini membawa istri dan anak untuk melihat di mana dulu belajar bekerja serta bernostalgia berjumpa kembali bersama keluarga dan sahabat2 di Galala - Pulau Mandioli," tulisnya. 

"Aku akan selalu berada di sisimu, mendampingi dalam suka dan duka. Ketika banyak yang mulai memfitnah, kita tetap memilih menjaga hati tetap bersih. Apa pun yang terjadi, aku percaya pada komitmen dan dedikasimu. Bersama, kita akan terus melangkah maju, menghadapi semua tantangan dengan doa dan keyakinan bahwa keikhlasan dan pengabdian akan selalu menang," harap dan doa Sherly. 

Pilihan Editor: Calon Gubernur Maluku Utara Tewas, Aurel Hermansyah: Gone to Soon Bapak

FACEBOOK | INSTAGRAM

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."