Muncul Kerutan di Wajah, Ini 9 Cara Mengurangi dan Menyamarkan Menurut Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/wayhomestudio

Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/wayhomestudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kerutan di wajah salah satu proses alami dari penuaan. Seiring bertambahnya usia terjadi kerusakan alami serat elastin dan kolagen di kulit, menurut Jaimie DeRosa, ahli bedah plastik wajah bersertifikat ganda di Boston dan Palm Beach, Amerika Serikat. Faktor lingkungan dan gaya hidup seperti paparan sinar matahari, polusi, serta merokok bisa menjadi penyebab munculnya kerutan. Genetik juga berperan dengan kemunculan garis-garis halus dan kerutan.

Meski demikian, ada beberapa produk dengan kandungan tertentu atau perawatan untuk mengatasi kerutan jika ingin tampil awet muda.

1. Pakai Tabir Surya

Paparan sinar matahari, khususnya sinar UVA, adalah penyebab utama yang mempercepat gangguan kolagen dan elastin. Sinar UVA dapat menembus awan dan bahkan kaca, maka dari itu pentingnya mengenakan tabir surya spektrum luas dengan setidaknya SPF 30 setiap hari, baik saat hujan atau cerah.

Tentu saja, itu tidak akan membantu menghaluskan kerutan apa pun yang sudah Anda miliki, tetapi itu pasti akan membantu mencegah kerutan baru terbentuk.

2. Gunakan Produk vitamin C

Pertimbangkan memakai serum vitamin C di bawah tabir surya untuk menyamarkan kerutan di wajah. Antioksidan yang kuat membantu dalam dua cara, yaitu mendukung produksi kolagen dan mengurangi kerusakan akibat sinar UV matahari.

3. Pilih Kandungan Retinoid

Bicara soal memerangi, retinoid salah satu bahan primadona. Retinoid adalah turunan vitamin A, yang dapat merangsang produksi kolagen dan mencegah aktivasi enzim penghancuran kolagen, menurut dokter Derosa.

Ada spektrum pilihan yang luas, dari serum retinol yang dijual bebas hingga tretinoin berdasarkan resep. Namun perlu diingat, produk mana pun yang dipakai perlu waktu bagi kulit untuk terbiasa dengan bahan yang kuat.

Retinoid terkenal karena efek samping yang mengiritasi, termasuk pengelupasan, kekeringan, dan kemerahan. Menurut dokter DeRosa, butuh waktu untuk melihat hasilnya, tetapi menambahkan retinoid topikal akan menghasilkan perbaikan jangka panjang di kulit, termasuk penyamaran garis halus dan kerutan.

4. Coba Produk dengan Bahan Bakuchiol

Retinoid memang bagus, tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya bisa menjengkelkan. Plus, tidak disarankan untuk ibu hamil atau menyusui. Nah, bakuchiol alternatif retinol nabati.

Menurut dokter Derosa, bakuchiol mempengaruhi reseptor retinoid di kulit untuk memberikan jenis efek yang sama dengan retinoid - termasuk pengurangan kerutan - tetapi dengan lebih sedikit efek samping menurut sebuah studi tahun 2019.

5. Suntikan Neurotoksin

Dokter kulit  bersertifikat dan pendiri Spectrum Skin and Laser Jemmy Brauer mengatakan bahwa suntikan neurotoksin adalah pilihan pengobatan untuk kerutan dinamis, yang disebabkan oleh gerakan otot berulang. Beberapa nama merek yang tersedia di pasaran antara lain Botox, Dysport, hingga Xeomin, semuanya mengandung racun botulinum.

Racun memblokir pelepasan neurotransmitter yang diperlukan untuk gerakan otot, sementara melemahkan atau melumpuhkan otot.

Suntikan neurotoksin juga dapat membantu menghaluskan kerutan statis, tanda-tanda permanen akibat dari gerakan otot berulang. Bicara soal efektivitas, hasil suntikan ini hanya bertahan tiga hingga empat bulan. 

6. Laser

Laser Skin Tightening menggunakan cahaya untuk memanaskan kulit untuk menghaluskan garis halus dan kerutan. Respons luka dibuat untuk merangsang produksi kolagen.

Pilihan perawatan ini tidak bedah dan minimal invasif dengan sedikit downtime, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan hasil yang solid dengan cepat tetapi tidak ingin khawatir tentang pemulihan yang diperpanjang.

7. Microneedling

Microneedling adalah prosedur non-invasif di mana jarum halus digunakan untuk menusuk kulit, menciptakan area mikrotrauma. Respons penyembuhan alami tubuh terhadap faktor pertumbuhan ini merangsang, sehingga menghasilkan sintesis kolagen dan elastin yang sehat.

"Kulitnya terlihat lebih muda, lebih kencang, dan lebih sehat," katanya.

Dokter Brauer mengatakan semakin banyak kamu melakukannya, semakin baik hasil yang akan didapatkan. 

8. Fraxel

Fraxel adalah pengobatan laser pelapisan ulang yang tidak ablatif dan ablatif. Apa itu? Bagian 'non-ablatif' berarti memanaskan lapisan dermis lebih dalam untuk membantu merangsang produksi kolagen dari waktu ke waktu. 

Adapun bagian 'ablatif' mempengaruhi epidermis, mengaktifkan proses penyembuhan alami yang merangsang kolagen dan mengurangi pigmentasi.

Dokter Brauer mengatakan Fraxel adalah perawatan yang bagus untuk kerutan statis yang halus dan dalam. Hasilnya tahan lama, sehingga perawatan ini dapat dilakukan setiap tahun atau bahkan lebih jarang, tergantung pada kondisi kulit.

9. Terapi Cahaya LED

Terapi cahaya LED (dioda yang memancar cahaya) sedang tren saat ini. Perangkat ini bisa dibilang multiguna, tidak hanya menghaluskan garis-garis halus dan kerutan, tapi juga menargetkan jerawat serta peradangan.

Terapi cahaya LED dapat dilakukan di rumah atau di spa dan jenis cahaya yang digunakan akan menargetkan hasil yang berbeda. Lampu merah adalah untuk garis-garis halus dan kerutan, sementara lampu biru menargetkan jerawat, menurut ahli bedah plastik bersertifikat Sheila Nazarian.

Pilihan Editor: 5 Cara Merawat Kulit Leher Agar Bebas Kerutan, Rutin Pakai Sunscreen

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."