6 Fakta Menarik Mengunjungi Desa Nelayan Tai O di Hong Kong

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Suasana perkampungan nelayan Deda Tai O di Hong Kong, Kamis 10 Oktober 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Suasana perkampungan nelayan Deda Tai O di Hong Kong, Kamis 10 Oktober 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu destinasi liburan ke Hong Kong adalah mengunjungi Tai O Fishing Village. Sebuah desa nelayan tradisional yang terkenal dengan rumah-rumah panggungnya yang unik dan suasana khas pesisir. Desa Nelayan Tai O juga dikenal sebagai Venice of the East atau Venesia dari Timur karena rumah-rumah panggungnya yang khas, dibangun di atas tiang-tiang kayu di sepanjang sungai dan teluk kecil.  

Tempo bersama rombongan jurnalis dan infulencer dari Tanah Air yang ikut dalam Famtrip AirAsia berkesempatan mengunjungi Tai O dan menikmati makanan khas perkampungan nelayan tradisional itu. Untuk sampai ke desa ini, kami menggunakan bus dari Terminal Cable Car Ngong Ping 360, dengan durasi perjalanan sekitar 15 menit.  

Ketika kaki menjejakkan ke jalan masuk Tai O, kami disuguhkan dengan pedagang yang menjual hasil laut segar, aneka ikan asin, kerupuk yang berjejer di sisi kiri dan kanan gang sempit sepanjang 500 meter. Aroma khas ikan asing menyeruak pada siang hari itu.  

Sesampai di perkampungan nelayan Tai O,  kami menjelajahi perkampungan nelayan dengan berjalan kaki. Perkampungan itu sangat bersih dan tertata rapi. Tak ada kesan kumuh, kotor dan sampah sedikitpun yang berserak, semua tertata rapi dan bersih. Perkampungan nelayan tradisional itu dipenuhi dengan dagangan camilan, warung minuman dan warung kopi tersebut. Penduduk lokal yang hampir semua berjualan di depan rumah mereka, terlihat ramah dan tertib membuat pengunjung merasa aman dan nyaman.  

Tai O adalah sebuah desa nelayan tradisional yang terletak di pesisir barat laut Pulau Lantau, Hong Kong. Tai O memiliki sejarah yang kaya dan panjang sebagai komunitas nelayan yang dihuni oleh Suku Tanka, kelompok etnis yang secara tradisional hidup sebagai pelaut dan nelayan. 

Suasana perkampungan nelayan Desa Tai O di Hong Kong, Kamis 10 Oktober 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Selama hampir dua jam Berada di Tai O, Tempo melihat sejumlah aspek menarik dan unik dari desa nelayan tradisonal ini, berikut enam di antaranya.

1. Rumah Panggung Tradisional 

Menggunakan perahu, kami berkeliling menyusuri muara dan melihat langsung rumah panggung di Tai O yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Struktur unik ini dibangun di atas air untuk melindungi rumah-rumah dari pasang surut dan cuaca buruk.

Meski banyak rumah panggung tua telah hancur atau direnovasi, masih ada beberapa yang bertahan, menciptakan suasana autentik dari kehidupan nelayan tradisional di Hong Kong. Wisatawan dapat berjalan-jalan melalui gang-gang sempit di antara rumah-rumah ini untuk merasakan atmosfer khas Tai O. 

2.  Budaya dan Tradisi Lokal 

Sebagai salah satu desa nelayan tertua di Hong Kong, Tai O mempertahankan banyak tradisi lokalnya. Penduduk desa, kebanyakan orang lanjut usia, masih mempraktikkan kehidupan nelayan tradisional.  

Shrimp paste (terasi udang) adalah produk khas Tai O yang terkenal, dan wisatawan dapat melihat proses pembuatan serta membeli hasil laut segar seperti ikan kering, cumi-cumi, dan hasil laut lainnya di pasar lokal.

Tai O juga sering merayakan festival tradisional, seperti Dragon Boat Festival dan upacara keagamaan Tiongkok yang dilakukan di kuil-kuil desa. 

3. Makanan Khas Tai O 

Kami juga mencicipi makanan khas Tai O, yaitu donat goreng khas Tai O dan curry fish balls. Selain itu, menyesap kopi panas serta aneka minuman sari buah (infuse water) yang segar.

Tai O memang menawarkan berbagai macam makanan lokal yang menggugah selera. Tak cuma shrimp paste, wisatawan juga dapat menikmati ikan asin, kue udang yang merupakan hidangan khas daerah ini. Berbagai restoran lokal di sepanjang desa menyajikan hidangan laut segar langsung dari hasil tangkapan harian nelayan. 

4. Tur Perahu dan Lumba-lumba Putih 

Salah satu pengalaman unik di Tai O adalah tur perahu yang membawa kami mengarungi perairan desa untuk melihat rumah-rumah panggung dari sudut pandang berbeda. Kami dibawa menyusuri muara yang terhubung dengan laut Cina Selatan untuk melihat lumba-lumba putih Indo-Pasifik yang kerap muncul di perairan tersebut.

Sayangnya, kami tidak bertemu dengan Chinese white dolphin, yang terkenal karena warna kulitnya yang sering berubah menjadi merah muda ketika beranjak dewasa itu.  

5. Kuil Tradisional 

Tai O juga memiliki beberapa kuil bersejarah yang menjadi tempat ibadah penduduk setempat. Salah satu yang paling terkenal adalah Kuil Yeung Hau yang didedikasikan untuk Dewa Yeung Hau, pelindung para nelayan.

Kuil ini didirikan lebih dari 200 tahun lalu dan menjadi pusat perayaan Festival Tin Hau, yang diadakan setiap tahun untuk menghormati dewi laut. 

6. Tai O Heritage Hotel 

Dibangun dari Tai O Police Station yang lama, Tai O Heritage Hotel merupakan bangunan kolonial bersejarah yang telah diubah menjadi hotel mewah. Hotel ini terletak di tepi laut dengan pemandangan spektakuler, dan juga memiliki museum kecil yang menjelaskan sejarah stasiun polisi dan kawasan sekitarnya. 

Pilihan Editor: 4 Tempat Wisata Alam Hidden Gems di Hong Kong, Cocok untuk Hiking

JONIANSYAH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."