Benarkah Bawang Putih Bisa Mengobati Jerawat?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi  jerawatan di antara alis. Istimewa

Ilustrasi jerawatan di antara alis. Istimewa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ramai di media sosial bahwa memakan satu siung bawang putih setiap hari dapat membantu menghilangkan jerawat dan membersihkannya. Namun, apakah ada kebenaran di balik trik viral ini?

Kita hidup di era di mana pencarian kulit yang bersinar seperti kaca telah menjadi obsesi. Namun, apakah semua tren sepadan dengan kehebohannya? Yang terbaru di dunia kecantikan adalah bawang putih untuk jerawat

Dari menggosokkan siung bawang putih langsung pada jerawat hingga menelan bawang putih mentah saat matahari terbit, internet ramai dengan trik yang mengejutkan ini. Namun, inilah yang menarik – kebanyakan orang bahkan tidak tahu apakah mereka harus mengunyahnya atau menelannya utuh. Namun, semua orang ikut-ikutan tanpa memahami sains di baliknya.

Web dipenuhi dengan video viral tentang orang-orang yang mengonsumsi siung bawang putih utuh atau menggigit bawang putih mentah dengan rasa pedas dengan harapan kulit mereka bersih. Selain itu, muncul ritual malam baru di mana orang-orang memakan satu siung bawang putih sebelum tidur, karena percaya bahwa bawang putih dapat mendetoksifikasi tubuh mereka dan memperbaiki tekstur kulit mereka. Dengan begitu banyak orang yang mengklaim bahwa tren bawang putih memberikan keajaiban, kami menghubungi para ahli untuk mengungkap kebenaran di balik kiat kecantikan viral ini. 

Apakah bawang putih bisa menjadi tips mengobati jerawat

Dr. Mili Sinha, Dokter Estetika di La Clinique, Hyderabad, berbagi dengan HT Lifestyle, "Pendapat kalangan medis tentang penggunaan bawang putih untuk mengatasi jerawat terbagi. Sebagian percaya bahwa bawang putih dapat membantu, dan sebagian lagi dengan tegas mengatakan bahwa ada pilihan pengobatan lain yang lebih baik dan lebih terbukti untuk mengatasi jerawat. Saya pribadi berpendapat bahwa mengonsumsi bawang putih secara oral mungkin tidak memiliki peran langsung dalam mengatasi jerawat. Bawang putih dapat digunakan sebagai terapi suportif dalam beberapa kasus tertentu karena sifat antiradang dan antioksidannya. Data ilmiah yang tersedia juga belum cukup untuk mendukung klaim ini."

Ia menambahkan, "Namun, mengoleskan bawang putih langsung ke kulit dapat menyebabkan kemerahan, iritasi, dan bahkan luka bakar. Bagi mereka yang memiliki jerawat persisten, terutama jenis kistik atau hormonal, bawang putih tidak akan menjadi solusi yang ampuh. Kesabaran dan pengobatan progresif yang lambat adalah kunci untuk mengatasi jerawat secara efektif. Selalu gunakan solusi yang telah diteliti dengan baik daripada pengobatan sendiri dengan hasil yang tidak pasti."

Aditi Jain, pakar kulit di Oteria, menyarankan, "Meskipun bawang putih terkenal karena khasiatnya sebagai obat dan dapat menjadi tambahan yang sehat untuk diet Anda, mengandalkannya sebagai obat jerawat bukanlah pendekatan terbaik. Diet seimbang, hidrasi yang tepat, dan penggunaan produk perawatan kulit yang dirancang untuk jenis kulit Anda jauh lebih efektif dalam mengelola jerawat. Bawang putih dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan, tetapi bawang putih bukanlah obat mujarab untuk masalah kulit."

Dr. Sinha menekankan bahwa, terlepas dari banyaknya perbincangan, penting untuk mendekati pengobatan jerawat dengan pandangan kritis. Meskipun tren bawang putih mungkin menarik, tren ini tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung keefektifannya sebagai obat jerawat. Meskipun tren ini telah memicu minat, pertanyaan utamanya tetap:

Mengapa bawang putih tampaknya bekerja untuk sebagian orang tetapi tidak untuk yang lain?

Bawang putih, yang terkenal karena sifat antibakteri, antiseptik, dan antiradangnya, memang memiliki beberapa manfaat dalam pembahasan jerawat. Bawang putih mengandung allicin, yang dapat melawan bakteri penyebab jerawat. Tidak ada penelitian ilmiah yang secara kuat mendukung bawang putih sebagai pengobatan yang andal untuk jerawat.

Efek Samping Bawang Putih

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan mulas, ketidaknyamanan gastrointestinal, dan masalah pencernaan lainnya. Mereka yang memiliki alergi mungkin mengalami ruam kulit atau gatal-gatal, dan dalam kasus yang parah, masalah pernapasan dapat muncul. Gangguan pencernaan ini terutama terlihat pada individu dengan perut sensitif atau mereka yang rentan terhadap masalah pencernaan.

Mereka yang tertarik dengan tren bawang putih harus menyadari bahwa perawatan kulit yang baik memerlukan kombinasi pendekatan yang telah terbukti dan perawatan yang dipersonalisasi. Bergantung hanya pada bawang putih—atau pengobatan tunggal apa pun—dapat mengakibatkan kekecewaan dan efek samping yang tidak diinginkan. 

Sebaliknya, pendekatan komprehensif yang mencakup diet seimbang, rutinitas perawatan kulit yang konsisten, dan saran profesional akan menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan dan tahan lama. Untuk mencapai kesehatan kulit jangka panjang, seperti halnya tren apa pun, rasa ingin tahu harus diimbangi dengan keputusan yang tepat. Kesabaran, taktik yang telah terbukti lebih efektif daripada mengejar pengobatan yang cepat dan viral dalam mengejar kulit yang bersih.

Pilihan Editor: Ketahui Penyebab Bekas Jerawat dan Cara Mengatasinya

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."