7 Tempat Wisata di Gunung Tidar, Kental Sentuhan Alam dan Religi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Anak tangga menuju puncak Gunung Tidar di Kota Magelang, Jawa Tengah. TEMPO | RIni K

Anak tangga menuju puncak Gunung Tidar di Kota Magelang, Jawa Tengah. TEMPO | RIni K

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri-menteri Kabinet Merah Putih tengah menjalani pembekalan di akademi militer yang berada di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, sejak Kamis, 25 Oktober hingga Minggu, 27 Oktober 2024. Lembah tersebut berada di kaki Gunung Tidar.

 Di kawasan Gunung Tidar atau Kebun Raya Gunung Tidar tidak hanya area pendidikan militer, tapi juga menawarkan destinasi wisata religi dan wisata alam. Gunung yang dikenal sebagai "Paku Tanah Jawa" itu luasnya mencapai 70,1 hektare. Untuk mencapai puncaknya wisatawan harus menapaki 1.002 anak tangga, sampai kembali ke bawah.

Berikut ini beberapa tempat yang menarik dikunjungi di sekitar Gunung Tidar

1. Tugu Sa

Tugu Sa berada di puncak Gunung Tidar. Tugu tersebut bemakna sebagai tanda orang yang salah akan diturunkankan. Oleh sebab itu, tak sedikit orang yang akan maju ke dalam kontestasi tertentu naik hingga ke Tugu Sa ini. Selain itu, Puncak Gunung Tidar kerap menjadi tempat upacara penghadapan taruna militer.

2. Gardu Pandang Taman Elang Jawa

Gardu Pandang Taman Elang Jawa di sisi timur puncak Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. Dari puncak ini, wisatawan dapat menyaksikan matahari terbit di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. TEMPO | Rini K

Gardu Pandang Taman Elang Jawa terletak di sisi timur Gunung Tidar. Ini menjadi salah satu tempat favorit untuk menyaksikan matahari terbit karena wisatawan dapat melihat matahari muncul di celah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu dalam posisi sejajar mata. Kalau beruntung bisa melihat elang Jawa terbang mengitari puncak Gunung Tidar dari jarak dekat.

3. Monumen Tanah Air Satu Bangsa

Monumen ini terletak di puncak Gunung Tidar. Monumen persatuan yang dibangun untuk  memperingati Hari Olahraga Nasional pada 2017, memiliki simbol pemersatu bangsa berupa kendi berisi tanah dan air yang diambil dari seluruh nusantara.

4. Makom Syekh Subakir

Makom Syekh Subakir di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. TEMPO | Rini K

Seperti disebutkan sebelumnya, Gunung Tidar menjadi salah satu destinasi wisata religi. Di sana terdapat makan atau makom Syekh Subakir, Makom Kiai Sepanjang, dan Makom Mbah Semar atau Mbah Ismoyojati atau Kiai Tunggul Jati. 

Makom Syekh Subakir adalah makom pertama yang ditemui peziarah sebelum sampai di puncak Gunung Tidar. Makom ini berada di dekat tempat istirahat. Di area lingkaran dengan bagian luar berbentuk susunan batu bata, para peziarah duduk mengelilingi makom dan membaca doa di sana.  

5. Makom Kiai Sepanjang

Makom Kiai Sepanjang di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. TEMPO | Rini K

Setelah makom Syekh Subakir, terdapat makom Kiai Sepanjang. Kiai Sepanjang bukanlah nama orang, melainkan nama tombak sepanjang tujuh meter milik Syekh Subakir. Makom Kiai Sepanjang berbentuk rumah joglo dengan atap rendah dan pelataran yang luas.

6. Makom Mbah Semar

Makom Mbah Semar di puncak Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah. Terdapat sebilah keris tertancap di ujung makom dan sebuah pohon jati di dekatnya. TEMPO | Rini K

Makom Mbah Semar terletak di puncak Gunung Tidar. Makom ini berbentuk seperti tumpeng berwarna kuning dengan sebilah keris tertancap di bagian puncaknya. Terdapat sebuah pohon jati di bagian samping. Yang perlu diperhatikan saat berziarah ke makom Syekh Subakir, Kiai Sepanjang, dan Mbah Semar adalah harus tenang dan untuk peziarah perempuan tidak sedang datang bulan.

7. Makam Bos Cerutu Se-Asia

Selain makom Syekh Subakir, Kiai Sepanjang, dan Mbah Semar, juga terdapat makam Cina. Salah satu yang menarik perhatian wisatawan adalah makam bos cerutu se-Asia. Namanya Kho Kwat Ie, pemilik pabrik cerutu bernama Ko Kwat Ie & Zonen Sigarenfabrieken yang memproduksi cerutu merek Panama-Ster, Deli-Havana, Missigit-Deli, dan Carnaval. Pada masa kejayaannya di tahun 1920-an, Kho Kwat Ie mengekspor cerutu-cerutu itu sampai ke Eropa.

Mereka yang dimakamkan di Gunung Tidar umumnya adalah orang yang mampu dan memiliki kedudukan tinggi di masayarakat, seperti saudagar. Masyarakat menyebut makam Kho Kwat Ie sebagai Makam Bong Pitu karena ukurannya paling besar dan di sekitarnya adalah makam sanak famili.

Gunung Tidar juga menjadi rumah bagi kawanan monyet ekor panjang. Ada tiga wilayah kekuasaan kelompok monyet ekor panjang di gunung ini. Pertama, wilayah di kaki gunung hingga area Terminal Tidar Magelang; kedua, wilayah tengah atau di lereng Gunung Tidar; dan ketiga, wilayah puncak Gunung Tidar.

Meski monyet ekor panjang relatif bersahabat dengan pengunjung, wisatawan di Gunung Tidar sebaiknya tidak membawa atau tidak mengeluarkan wadah minuman yang berwarna cerah. Hindari pula memberi makanan kepada monyet-monyet tersebut.

Pilihan Editor: 7 Kuliner Khas Magelang yang Siap Menggoyang Lidah

NIA PRATIWI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."