Jangan Keliru, Begini Urutan Layering Skincare

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menggunakan krim wajah. Freepik.com/Senivpetro

Ilustrasi wanita menggunakan krim wajah. Freepik.com/Senivpetro

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap dari kita memiliki rutinitas kecantikan sendiri, namun perlu diketahui urutan pelapisan atau layering skincare yang tepat agar hasilnya optimal. Saat menerapkan perawatan kulit atau skincare, aturan emasnya adalah menerapkan setiap produk secara berurutan dari konsistensi paling ringan hingga paling berat.

“Setiap produk memiliki berat molekul tertentu, jadi mulailah dari yang terkecil dan diakhiri dengan yang terbesar,” kata Dhivya Srinivasa, ahli bedah plastik bersertifikat ganda dikutip dari laman Byrdie.

Langkah ini untuk memastikan bahwa bahan aktif sebenarnya menembus kulit dan kamu mendapatkan manfaat dari setiap produk yang digunakan.

Ikuti langkah-langkah berikut (jika kamu tidak menggunakan beberapa produk di bawah ini, langsung ke produk selanjutnya):

- Pembersih

- Toner

- Serum

- Krim mata

- Emulsi

- Pelembap ringan

- Pelembap yang lebih berat

- Tabir surya


Pentingnya Jeda di antara setiap lapisan

Pastikan untuk memberi jeda di setiap pemakaian produk untuk menyerap ke kulit. Secara umum, jeda antara pemakaian produk berkisar dari 15 detik hingga dua menit. Produk ringan seperti toner dan serum cenderung menyerap lebih cepat, menurut dokter Srinivasa.

Tetap berpegang pada satu aktif

Idealnya hanya menggunakan satu bahan aktif per sesi perawatan kulit dan melapisinya dengan bahan yang menenangkan. Jika kamu berjerawat, masuk akal untuk menggunakan serum asam salisilat. Namun, jika kamu terus melapisi bahan pengeringan tanpa mengikuti dengan humektan, kamu akan mengiritasi kulit lebih jauh dan menunda penyembuhan jerawat.

Jika kamu ingin menargetkan beberapa masalah kulit, misal jerawat dan anti-penuaan, gunakan satu bahan aktif dalam rutinitas pagi seperti asam salisilat dan satu bahan aktif lainnya dalam rutinitas malam seperti retinol. Atau, kamu dapat mengganti bahan aktif setiap satu atau dua hari.

Bahan skincare yang tidak boleh dicampur

Aturan umum saat melapisi produk perawatan kulit adalah tetap berpegang pada satu bahan aktif per sesi aplikasi untuk mencegah iritasi kulit. Dan, pastikan untuk menghindari menggabungkan bahan perawatan kulit ini, kecuali jika diformulasikan oleh ahli.

- AHA dan AHA atau BHA lainnya

- AHA/BHA dan enzim

- Retinol dan AHA atau BHA

- Retinol dan vitamin C

- Benzoil peroksida dan AHA/BHA/Enzim

- Benzoil peroksida dan retinol

- Hydroquinone dan AHA/BHA/Enzim

- Hydroquinone dan Retinol

- Produk berbasis minyak dengan produk berbasis air (tidak bercampur dengan baik)

- Beberapa produk silikon-berat (menciptakan pilling)

Bahan skincare yang boleh dicampur

Ini bukan daftar lengkap, tetapi ini beberapa bahan perawatan kulit yang sering berpasangan dengan indah. Secara umum, bahan pelembap/menenangkan yang dipasangkan dengan bahan aktif adalah cara ideal untuk melapisi produk perawatan kulit.

- Asam hialuronat dan AHA/BHA/enzim

- Asam hialuronat dan retinol

- Asam hialuronat dan niacinamide

- Ceramide dan AHA/BHA/enzim

- Ceramide dan retinol

- Ceramide dan niacinamide

- Vitamin C dan tabir surya

- Vitamin C dan asam ferulat

- Vitamin C dan niacinamide

Pilihan Editor: 10 Merek Skincare yang Tidak Overclaim Menurut Dokter Detektif

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."