Selain Love Language Ada Juga Fight Language, Kamu Tipe Apa?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Master305

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Master305

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan orang mungkin sudah tahu bahasa cinta yang dibagi lima oleh penulis Gary Chapman, yakni kata-kata afirmasi, perilaku melayani, menerima hadiah, waktu berkualitas, dan sentuhan fisik. Memahami love language pasangan bisa membantu kamu memahami cinta dan perhatiannya.

Tapi hidup ini tak melulu soal cinta. Hidup berpasangan juga sarat dengan konflik dan tugasmu untuk mengendalikannya agar tak berkembang semakin runcing. Jadi tak hanya bahasa cinta, kenali juga bahasa pertengkaran pasangan.

Penulis yang juga mantan bidan, Lena Morgan, punya kategori sendiri mengenai fight languages yang digambarkan dalam bukunya dengan nama yang sama. Ia menyebut lima istilah berikut.

Ragam Bahasa Pertengkaran atau Love Language 

Ignitor: Reaksinya berdasarkan kemarahan dan ingin dilindungi.

Amplifier: Reaksinya berdasarkan emosi dan ingin dimengerti.

Negotiator: Reaksinya berdasarkan koneksi dan butuh diyakinkan soal koneksi tersebut.

Analyzer: Reaksinya berdasarkan logika dan selalu menginginkan alasan yang bisa dipahami.

Extinguisher: Reaksinya berdasarkan keinginan menjauh dan melarikan diri demi keamanan.

Memahami bahasa pertengkaran dan pilihan pasangan bisa membantu mencari tahu alasan konflik selalu terjadi dalam pola yang sama, kata Morgan dikutip dari HuffPost. Namun, ia menolak untuk memberi peringkat tipe mana yang lebih baik atau buruk.

Menurutnya, mempelajari bahasa pertengkaran pasangan bisa membantu kamu memahami hal-hal yang berusaha dijelaskannya berulang kali. "Setiap bahasa pertengkaran punya cara protektif dan produktif untuk menghadapinya," ujarnya.

Pilihan Editor: Memahami Love Language dalam Hubungan, dari Sentuhan Fisik hingga Pujian

YAYUK WIDIYARTI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."