Hentikan Pemakaian Buah Lemon untuk Kulit Wajah, Ini Alasannya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi lemon. Unsplash.com/Han Lahandoe

Ilustrasi lemon. Unsplash.com/Han Lahandoe

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berhenti menggunakan buah lemon pada kulit wajah! Dermatologist menjelaskan bahwa tidak semua bahan alami aman untuk perawatan kulit wajah. Dalam sebuah podcast, Dr. Aanchal Panth menjelaskan efek berbahaya dari bahan-bahan yang bersifat asam pada kulit, bagaimana gula tidak sehat, dan mengapa segelas anggur merah sangat tidak boleh dikonsumsi.

Melalui video, resep, dan tayangan buatan sendiri, kita terus-menerus dibuat percaya bahwa apa pun yang kita dapatkan dari dapur baik untuk kulit kita. Namun, itu tidak benar, dan terus-menerus mengoleskan apa pun pada kulit, hanya karena bahan tersebut diperoleh secara alami, dapat merusak kesehatan kulit kita. Dalam podcast baru-baru ini dengan Youtuber Ranveer Allahbadia, Dr. Aanchal Panth, dokter kulit dari Dermafollix Hair Transplant and Skin Clinic, membongkar mitos tentang penggunaan lemon, kulit jeruk, dan cuka sari apel pada kulit.

“Jangan gunakan lemon pada kulit wajah. Lemon justru membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari,” kata Dr. Aanchal Panth. Ia menambahkan bahwa lemon, kulit jeruk yang dihancurkan, dan cuka sari apel adalah pengobatan rumahan yang umum untuk lingkaran hitam, tetapi sebenarnya obat-obatan tersebut dapat merusak kulit. Lemon, yang bersifat asam dan juga bersifat fotosintesis, membuat kulit lebih rentan terhadap efek berbahaya sinar matahari.

Bagaimana lemon efektif untuk mengatasi jerawat aktif?

Menjawab pertanyaan ini, Dr. Aanchal Panth menambahkan bahwa lemon, yang bersifat asam, membantu membunuh bakteri pada jerawat. Namun, lemon justru lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaatnya bagi kulit. Mitos bahwa lemon efektif untuk kulit berasal dari fakta bahwa lemon juga membantu mengelupas kulit, dan memberikan tampilan cerah sementara. Efek pemutihan menyebabkannya, tetapi efek tersebut memperpanjang bintik hitam pada kulit untuk waktu yang lebih lama.

Anggur merah mengandung antioksidan. Namun, apakah dianjurkan untuk minum alkohol?

Dr. Aanchal Panth menambahkan bahwa alkohol sangat tidak baik untuk kesehatan kulit. Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa segelas anggur merah baik untuk kulit karena sifat antioksidannya. Namun, lebih baik tetap menggunakan alternatif lain yang lebih sehat untuk mendapatkan dosis antioksidan harian kita. Dampak alkohol selalu cepat terlihat pada kulit. Sering kali setelah semalaman minum banyak alkohol, kita akan mengalami mata bengkak, kulit kering, dan kendur. Cara cepat untuk mengatasinya adalah dengan minum ramuan garam, gula, dan air untuk mendehidrasi tubuh.

Dampak gula pada kulit:

Dampak jangka pendek dari mengonsumsi gula adalah pembentukan jerawat, dan dampak jangka panjang adalah Produk Akhir Glikasi Lanjutan. Gula bercampur dengan protein dan merusak kolagen di kulit, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lambat.

Terkait hal ini, dokter kulit tersebut menjelaskan bahwa selain genetika dan kebiasaan makan, mereka juga menjalankan program latihan ketat yang membantu mereka mendapatkan kulit sehat dan menua dengan lebih baik. Mereka juga sangat memperhatikan makanan yang mereka konsumsi dan gaya hidup yang mereka jalani. Selain itu, struktur wajah dan tulang mereka juga berkontribusi terhadap penampilan mereka.

Pilihan Editor: Mengulik Taurin yang Diklaim Bisa Memperlambat Penuaan pada Kulit Wajah

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."