Demi Kesehatan Mental, Ini 5 Tanda Kamu Harus Berhenti Mengikuti Orang di Media Sosial

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi perempuan melihat Instagram. unsplash.com/social.cut

Ilustrasi perempuan melihat Instagram. unsplash.com/social.cut

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi kebanyakan dari kita, media sosial adalah bagian dari kehidupan sehari-hari kita seperti menggosok gigi atau mencatat waktu masuk kerja. Media sosial adalah bagian dari segalanya—mulai dari kencan modern hingga membangun merek—dan hampir mustahil untuk menghindarinya. 

Keberadaan aplikasi seperti Twitter dan Instagram di mana-mana adalah alasan mengapa mempelajari cara menghabiskan lebih sedikit waktu di aplikasi-aplikasi tersebut dapat membingungkan. Ketika Anda harus membuka aplikasi setiap hari untuk mengerjakan pekerjaan atau mencari teman kencan, meluangkan waktu dari aplikasi-aplikasi tersebut bisa jadi sulit, meskipun itu adalah pilihan terbaik untuk kesehatan mental Anda.

Sebagian besar dari kita yang menggunakan media sosial menyadari bahwa kita dapat mengikuti atau berhenti mengikuti siapa pun yang kita inginkan di akun kita. Namun, menekan tombol berhenti mengikuti atau menyembunyikannya bisa jadi sedikit lebih sulit dalam praktiknya. 

Mudah untuk berasumsi bahwa kita semua seharusnya sudah terbiasa dengan media sosial sekarang dan tidak terpengaruh oleh bagaimana media sosial memengaruhi citra diri kita, tetapi sebenarnya ini sedikit lebih rumit dari itu, seperti yang dijelaskan oleh Tamika Simpson, MPH, IBCLC, PMH-C dan Becca Burns, MA.

"Menggulir dapat dengan cepat menjadi cerminan dari segala hal yang mungkin membuat Anda merasa tidak mampu. Mudah untuk membuat perbandingan dan kemudian merasa bahwa Anda tidak cukup baik," kata Simpson. 

"Saya sering mendengar orang tua berbicara tentang betapa bersihnya rumah orang lain di media sosial atau betapa baik mereka membesarkan anak-anak mereka sambil tetap mempertahankan penampilan yang baik. Namun, jika dilihat dari perspektif lain, orang-orang mengunggah bagian terbaik dari diri mereka. Mereka tidak selalu mengunggah saat mereka sedang dalam titik terendah."

Simak 5 tanda kamu harus berhenti mengikuti orang di instagram demi kesehatan mental:

1. Mengalami Tingkat Stres yang Meningkat

Jika kamu merasakan tingkat stres yang lebih tinggi dari biasanya, mungkin sudah waktunya untuk mengevaluasi kembali penggunaan media sosial dan mungkin berhenti mengikuti beberapa akun. Penting juga untuk bertanya kepada diri sendiri apakah kamu lebih banyak menggunakan media sosial sebagai respons terhadap emosi negatif.

Seperti yang dijelaskan Burns, media sosial sering digunakan sebagai cara untuk menenangkan atau menghilangkan emosi yang tidak nyaman, yang juga tidak membantu. "Sering kali, klien saya menggunakan media sosial sebagai 'penenang diri' saat mereka mengalami emosi yang tidak nyaman," kata Burns. "Mengenali pemicu kamu untuk menggunakan media sosial dapat membantu memulai proses pengurangan dampak negatif pada kesehatan kamu secara keseluruhan."

2. Sulit Tidur 

Pikirkan kembali saat terakhir kali kamu mengalami kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur di malam hari. Apakah kamu menghabiskan waktu berjam-jam sebelum tidur untuk menelusuri media sosial dan membandingkan dirimu dengan para blogger, selebritas, atau bahkan teman atau keluarga kamu? Jika jawabannya ya, maka penting untuk menilai kembali kebiasaan media sosial Anda.

"Penggunaan media sosial juga dapat menyebabkan kurang tidur karena cahaya biru dan stimulasi berlebihan," kata Burns, "Batasi penggunaan kamu pada waktu-waktu tertentu dalam sehari dan patuhi itu."

Bahkan jika kamu merasa senang dengan semua orang yang Anda ikuti, menghabiskan setiap malam sebelum tidur di media sosial akan memengaruhi tidur kamu secara negatif, seperti yang ditunjukkan Burns. Tak perlu dikatakan lagi, kamu dapat membayangkan bagaimana mengikuti orang-orang yang membuat kamumerasa buruk tentang diri sendiri hanya akan memperburuk efek dari menggulir larut malam.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."