CANTIKA.COM, Jakarta - Aktor Reza Rahadian akhirnya debut menjadi sutradara setelah berperan di berbagai judul film dan mengantongi sederet penghargaan. Dia akan merilis film Pangku, yang menggali fenomena sosial serta perjalanan hidup seorang perempuan di tengah situasi hidup yang tidak menentu.
“Pangku ini dalam artian yang sebenarnya, memangku. Ada sebuah tradisi namanya kopi pangku di daerah Pantura (Pantai Utara),” ungkap Reza di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Di Pantura, banyak warung kopi yang menawarkan kopi disertai pramusaji wanita sebagai teman berbincang atau hiburan, dengan cara dipangku.
Yuk simak fakta menarik lainnya dari film Pangku karya debut Reza Rahadian jadi sutradara.
1. Alur Cerita Pangku dan Filosofi Aksara Jawa
Film Pangku mengisahkan Sartika, perempuan tangguh di daerah Pantai Utara Jawa yang berusaha bertahan hidup di tengah tekanan krisis hidupnya. Reza mengungkapkan bagaimana Pangku tidak hanya merujuk pada fenomena kopi pangku di Pantura, tapi juga mencerminkan filosofi kehidupan.
“Kalau dalam aksara Jawa, pangku itu mematikan huruf akhir untuk dibaca lebih utuh atau dihentikan,” ujar aktor peraih Piala Citra itu.
Dia merinci, pangku dalam aksara Jawa juga bisa berarti cara bertahan hidup. Menurutnya, memangku bukan sekadar memberikan perlindungan atau kehidupan, tapi bisa juga mematikan kebebasan seseorang dalam berpikir dan bertindak.
Skenario film bergenre drama ini ditulis oleh Felix K. Nesi bersama Reza sendiri, serta diproduseri oleh Arya Ibrahim dengan Gita Fara sebagai co-producer. “Proyek ini mengalir sangat organik, mulai dari riset yang kami lakukan sejak Februari,” ujar Reza.
2. Inspirasi Sosok Perempuan dalam Pangku
Salah satu alasan Reza memilih mengangkat sosok perempuan adalah kekagumannya terhadap ketegaran yang kerap ditemukan dalam figur perempuan, terutama terinspirasi oleh ibunya. “Saya selalu melihat perempuan sebagai figur luar biasa,” kata laki-laki kelahiran 1987 itu.
Namun, Reza menekankan bahwa kisah ini bukanlah tentang kehidupannya sendiri, atau sang ibu. Sebaliknya, Pangku menggambarkan perjuangan sosok perempuan yang menghadapi beragam tekanan sosial dan ekonomi.
3. Alasan Reza Rahadian Pilih Claresta Taufan dan Fedi Nuril
Fedi Nuril dan Claresta Taufan didapuk menjadi pemeran utama dalam film Pangku. Reza mengungkap alasan di balik pilihannya terhadap kedua aktor tersebut. Dia menyebutkan, ada banyak pemeran yang dipanggil untuk audisi, namun proses pemilihan Claresta sebagai Sartika didasarkan pada kematangan emosi dan performa autentik aktris muda itu.
“Ada kemurnian pada performanya yang menurut saya ini sangat penting untuk karakter Santika,” kata Reza. Bagi dia, Claresta yang masih baru di industri film mampu menampilkan akting yang murni tanpa banyak menyerap karakter lain.
Pemilihan Fedi Nuril sebagai Hadi, lawan main Claresta pun memiliki alasan tersendiri. Reza menginginkan sosok yang mampu menampilkan lapisan emosi dan menyimpan pertanyaan terselubung dalam karakternya.
“Ada kenaifan yang dipotret dari cara Fedi memainkan tokoh Hadi. Ada banyak pertanyaan,” ujar pemeran Aris di serial Layangan Putus itu.
Saat keduanya melakukan screen test dan uji peran, Reza juga mengaku langsung merasakan kecocokan keduanya saat tampil di layar.
Film ini turut dibintangi Devano Danendra, Shakeel Aisy, hingga aktris kawakan Christine Hakim
4. Tayang Tahun 2025
Film Pangku diproduksi oleh Gambar Gerak, rumah produksi yang didirikan Reza Rahadian dan Arya Ibrahim sejak 2020. Film ini menjadi langkah awal Gambar Gerak dalam memproduksi film cerita panjang, dan rencananya akan tayang pada 2025.
Pilihan Editor: Low Maintenance Friendship ala Laura Basuki dan Reza Rahadian
ADINDA JASMINE PRASETYO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika