Hasil terapi pada akhirnya mengarah pada kejelasan dan dapat menempatkan individu di jalan menuju penyembuhan, baik bersama-sama atau terpisah. "Pasangan harus menjalani terapi dengan keterbukaan, kesabaran, dan kemauan untuk bersikap terbuka. Sangat penting untuk memercayai prosesnya, jujur dengan diri sendiri dan pasangan, serta memahami bahwa kemajuan membutuhkan waktu," ungkap Ruchi Ruuh.
Ia menambahkan bahwa penting juga untuk menemukan terapis yang membuat kedua pasangan merasa nyaman dan berkomitmen pada kerja keras yang diperlukan untuk membuat perubahan yang langgeng.
Menurut ahli, selain terapi, menjaga hubungan yang sehat memerlukan upaya berkelanjutan. Praktik utama meliputi komunikasi yang teratur dan terbuka, menetapkan dan menghormati batasan, memprioritaskan waktu berkualitas bersama, mempraktikkan empati dan penghargaan, serta menangani konflik sejak dini sebelum meningkat.
Mempertahankan individualitas, mengejar tujuan bersama, dan memperhatikan kebutuhan emosional masing-masing juga memainkan peran penting dalam membina kesehatan hubungan jangka panjang.
Ingatlah bahwa suatu hubungan melibatkan dua orang yang berasal dari latar belakang, budaya, dan pendidikan yang berbeda, dengan minat dan pengalaman yang berbeda. Jadi, penting bagi mereka untuk mengatasi pemicu dan rasa tidak aman masing-masing sebelum mereka berkomitmen pada suatu hubungan.
Penemuan dan eksplorasi diri dapat membantu membina hubungan yang sehat. Bahkan jika tidak ada masalah, melakukan upaya ekstra tidak ada salahnya.
Pilihan Editor: Michelle Obama dan Suami Pernah Jalani Konseling Pernikahan
INDIAN TODAY
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman