Ketahui Manfaat dan Efek Samping Kontrasepsi Progestin

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mencari alat kontrasepsi yang tepat bisa seperti pencarian yang serius, dan kadang-kadang dibutuhkan beberapa kali mencoba untuk memutuskan opsi yang sesuai dengan kamu. Salah satu jenis kontrasepsi yang dipakai sejumlah erempuan adalah progestin.

Progestin adalah bentuk progesteron, hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi dan kehamilan, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Progestin dalam bentuk alat kontrasepsi bekerja dalam beberapa cara untuk mencegah kehamilan, kata ACOG. Hormon ini mengental seperti lendir di leher rahim, membuat sulit bagi sperma untuk memasuki rahim dan menyuburkan telur, sehingga menghentikan ovulasi serta menipiskan lapisan rahim.

Jenis kontrasepsi progestin

Mini Pill: Pil kecil yang hanya berisi progestin ini dirancang untuk diminum pada waktu yang sama setiap hari, menurut ACOG. Dengan penggunaan rutin, pil ini efektif 91 persen mencegah kehamilan, kata ACOG.

Suntikan (Depo-Provera): Ini bisa menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang tidak ingin minum pil harian, tetapi juga tidak ingin memiliki perangkat yang ditanamkan di dalam tubuhnya, kata Christine Greves, dokter ob-gyn bersertifikat di Rumah Sakit Winnie Palmer untuk Perempuan dan Bayi.

Perangkat intrauterin tertentu (IUD): Ada berbagai jenis IUD - satu jenis yang berisi tembaga dan lainnya yang mengandung progestin. IUD progestin adalah perangkat bentuk-T yang ditanamkan di rahim, menurut ACOG. Di sana, IUD mencegah pembuahan telur dengan sperma. Ini 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan, kata ACOG.

Implan (Nexplanon): Implan adalah batang plastik yang fleksibel seukuran stikar dimasukkan tepat di bawah kulit di lengan atas. Di sana, implan tersebut melepaskan progestin di dalam tubuh, menurut ACOG. Seperti IUD progestin, implannya 99 persen efektif untuk mencegah kehamilan.

Manfaat kontrasepsi progestin 

Kontrasepsi progestin cenderung ditoleransi dengan baik, dan biasanya tidak memiliki banyak efek samping, menurut dokter ob-gyn Christine Greves.

Ini juga bisa pilihan bagi beberapa orang yang tidak bisa melakukan metode kontrol kelahiran yang mengandung hormon estrogen, kata Mary Jane Minkin, profesor klinis kebidanan dan ginekologi dan ilmu reproduksi di Yale Medical School. Misalnya, ibu menyusui, penderita migrain tertentu, atau preferensi pribadi.

"Beberapa orang tidak merasa baik dengan pil yang mengandung estrogen," kata dokter Minkin.

Efek samping kontrasepsi progestin

Efek samping dari kontrasepsi progestin dapat bervariasi berdasarkan jenis, apakah itu pil mini, suntikan, IUD, atau implan. Inilah yang bisa kamu alami dari setiap metode kontrasepsi, menurut ACOG:

- Mini Pill: siklus pendarahan pendek, sakit kepala, mual, dan payudara lembek.

- Suntikan (Depo-Provera): pendarahan tidak teratur, periode pendarahan yang lebih lama, atau bercak.

- IUD: bercak, sakit kepala, mual, payudara lembek, dan perubahan suasana hati.

- Implan (Nexplanon): pendarahan yang tidak dapat diprediksi, masalah pencernaan, sakit kepala, nyeri payudara, penambahan berat badan, dan jerawat.

Untuk memilih kontrasepsi progestin mana yang paling tepat, ide yang bagus untuk berbicara dengan dokter ob-gyn, kata dokter Minkin. "Selalu berdiskusi dengan dokter dan jabarkan tentang siklus menstruasi, seberapa besar kemungkinan kamu ingat untuk minum pil, dan rencana kehamilan dalam waktu dekat," ucapnya.

Pilihan Editor: Begini Cara Pakai Alat Kontrasepsi Baru Berbentuk Gel

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."