CANTIKA.COM, Jakarta - Fenomena childfree mulai dikenal setelah beberapa pemengaruh atau influencer hingga selebritas mengumumkan pilihannya untuk childfree. Namun, hal itu mendapat tanggapan beragam dari masyarakat dan warganet.
Lantas, apa itu childfree? Berikut pengertian dan pro kontra di Indonesia.
Pengertian Childfree
Gerakan childfree adalah pilihan hidup individu atau pasangan yang mengambil keputusan untuk tidak memiliki anak, baik karena alasan pribadi, sosial, atau lingkungan.
Meskipun alasan setiap orang bisa berbeda, beberapa motif umum yang melatarbelakangi keputusan ini termasuk ketidakinginan untuk menjadi orang tua, fokus pada karier, keseimbangan hidup, masalah finansial, kesadaran akan isu lingkungan, atau kesehatan mental.
Asal Usul dan Perkembangan
Istilah childfree dibuat dalam bahasa Inggris di akhir abad ke 20. St. Augustine sebagai pengikut kepercayaan Maniisme, percaya bahwa membuat anak adalah suatu sikap tidak bermoral, dan dengan demikian, sesuai sistem kepercayaannya, menjebak jiwa-jiwa dalam tubuh yang tidak kekal.
Untuk mencegahnya, mereka mempraktikkan penggunaan kontrasepsi dengan sistem kalender. Walaupun gagasan tentang tidak memiliki anak sudah ada sejak zaman dahulu, istilah childfree baru mulai muncul di ranah publik pada awal abad ke-21.
Istilah ini muncul sebagai alternatif dari istilah childless, yang kadang-kadang memiliki konotasi negatif karena terdengar seolah-olah ada sesuatu yang hilang atau yang kurang dari kehidupan seseorang. Sebagai tanggapan atas stigmatisasi ini, gerakan childfree pun mulai berkembang.
Pada tahun-tahun awalnya, gerakan ini diperkuat oleh komunitas online dan media sosial. Blog, forum, dan grup diskusi di media sosial menyediakan tempat bagi individu childfree untuk berbagi pengalaman, mendukung satu sama lain, dan merayakan kebebasan dalam pilihan hidup mereka.
Gerakan ini juga terus menarik perhatian karena munculnya tokoh-tokoh terkenal, seperti selebriti dan penulis, yang secara terbuka berbicara tentang keputusan mereka untuk tidak punya anak.
Pro dan Kontra
Pendapat tentang childfree telah menarik dukungan yang semakin besar dari kelompok yang mencari alternatif bagi pola hidup tradisional. Namun, seiring dengan dukungan tersebut, gerakan ini juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa memilih untuk tidak memiliki anak dapat menyebabkan penurunan jumlah populasi, yang dapat berdampak negatif pada ekonomi dan keberlanjutan generasi mendatang.
Selain itu, beberapa orang mungkin juga merasa ditekan oleh tekanan sosial untuk memiliki anak, terutama dari lingkungan keluarga dan teman-teman. Masyarakat seringkali menganggap memiliki anak sebagai suatu norma, sehingga menjadi tekanan bagi mereka yang memilih jalur childfree.
Dampak Childfree
Berikut beberapa manfaat dari pasangan yang memilih childfree:
1. Bisa lebih fokus kepada diri sendiri dan pasangan, contohnya dengan mengejar karier, target hidup, atau self care
2. Tidak merasa terbebani dalam beberapa aspek kehidupan, seperti finansial dan sosial
3. Tidak ikut menyumbang kepadatan populasi dunia. Dikutip dari Psychology Today, menjadi pasangan childfree bisa memberi kesempatan bumi untuk memulihkan sumber daya alam agar lebih besar.
Meski manfaat childfree terdengar menggiurkan, namun ada beberapa dampak negatif childfree yang bisa terjadi pada kehidupanmu dan pasangan.
1. Perasaan kesepian bisa berkembang seiring dengan bertambahnya usia
2. Kurang cocok di dalam sebuah kelompok karena sebagian besar orang yang sebaya sudah memiliki peran sebagai orang tua
3. Ketika sudah tua, tidak memiliki orang yang bisa diandalkan untuk merawat
Nah, Sahabat Cantika, itu dia pengertian tentang apa itu childfree yang kerap menjadi perdebatan publik. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Pilihan Editor: Childfree Bisa Jadi Pilihan, tapi Pahami Risiko Kesehatannya untuk Wanita
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | WIKIPEDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika