Idap PCOS dan Endometriosis, Florence Pugh Putuskan Bekukan Sel Telur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Aktris Florence Pugh. Foto: Instagram/@florencepugh

Aktris Florence Pugh. Foto: Instagram/@florencepugh

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris, Florence Pugh memutuskan untuk membekukan sel telurnya tahun lalu. Saat itu, dia berusia 27 tahun. Hal itu dia ungkapkan dalam siniar Dear Media bertajuk "SHE MD" yang dipandu oleh spesialis obstetri dan ginekologi Dr. Thais Aliabadi dan advokat perempuan Mary Alice Haney. Dia juga mengatakan pilihan tersebut diambil karena masalah kesehatan.

Dalam siniar tersebut, dia menuturkan pengalamannya ketika mengetahui bahwa dia mengalami sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), ketidakseimbangan hormon umum yang memengaruhi perempuan usia subur, dan endometriosis, kondisi kronis di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim.

Florence mengetahui dari dokter Aliabadi bahwa kedua kondisi itu bisa mempengaruhi fertilitas.

Sang dokter menyarankan Florence membekukan sel telur untuk membantu mengatasi potensi komplikasi kesuburan pada masa mendatang setelah mengetahui sang aktris ingin punya anak setidaknya lima tahun lagi.

"Itu sungguh aneh karena keluarga saya adalah 'mesin pembuat bayi'," kata Florence, yang sekarang berusia 28 tahun, dikutip dari InStyle, Selasa, 19 November 2024.

"Ibu saya melahirkan bayi pada usia 40-an, nenek saya juga melahirkan bayi pada usia yang sama. Saya tidak pernah mengira bahwa saya akan menjadi berbeda dan akan ada masalah dengan hal itu. Itu sama sekali bukan tanda bahaya bagi saya," katanya.

Florence terkejut ketika didiagnosis mengalami masalah reproduksi, tetapi merasa beruntung karena bisa lebih cepat mengetahui masalahnya karena sejak kecil dia ingin memiliki anak.

Dia menyadari bahwa dia harus mengubah gaya hidup, bersikap proaktif, dan memikirkan apa yang harus dilakukan untuk masa depan.

Florence bersyukur sekarang bisa membantu orang lain yang menghadapi situasi serupa dengannya.

"Saya rasa dua atau tiga teman saya sudah memeriksakan diri karena temuan saya dan mereka juga mendapati bahwa mereka mengalami hal yang sama," kata dia.

"Jadi, hanya dengan mengetahui sedikit informasi saja, hal itu membuat perempuan lain ikut memeriksakan diri untuk mengetahui apakah mereka juga mengalami hal yang sama," ia menambahkan.

Florence juga menuturkan bahwa dia selalu berpikir untuk berkeluarga. "Saya ingin punya anak sejak saya masih kecil. Saya menyukai gagasan tentang keluarga besar. Saya berasal dari keluarga besar. Saya suka anak-anak," katanya, menambahkan, baginya punya anak bukan pertanyaan "jika", melainkan "kapan."

Pilihan Editor: Demi Kesehatannya, Florence Pugh Cerita Keluarga Rela Pindah dari Inggris ke Spanyol

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."