Minum Air Dingin Bikin Tubuh Makin Gemuk, Mitos atau Fakta?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi wanita minum air. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi wanita minum air. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Air dingin sering dinilai bisa menyebabkan kegemukan jika diminum banyak. Menurut Sahabat Cantika, anggapan itu fakta atau mitos?

"Pasien saya juga pernah bilang 'Nih dok anak saya gimana mau turun berat badannya orang minum es terus' gitu. Loh, ya nggak apa-apa. Asalkan nggak ditambahin gula, sirup, atau minuman manis lainnya," kata dokter spesialis ahli gizi klinik, Cindiawaty J Pudjiadi, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Cindy menjelaskan bahwa air mineral tidak memiliki kalori baik dalam kondisi dingin maupun tidak. Sehingga, mengonsumsi air dingin tidak dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

"Air putih itu nggak ada kalorinya. Kecuali sudah ditambahin sirup, susu, dan lain-lain. Jadi itu mitos kalau dibilang air putih dingin bisa menyebabkan tubuh jadi gemuk," paparnya.

Cindy juga mengingatkan agar seseorang yang sedang dalam proses diet penurunan berat badan untuk selalu memperhitungkan kalori yang dia konsumsi. Sebab, masih banyak masyarakat yang salah kaprah terkait pola diet yang sedang dijalaninya.

Misalnya diet yang hanya mengonsumsi buah-buahan dalam bentuk jus. Cindy mengatakan bahwa kalori yang terdapat dalam satu gelas jus yang mereka buat sama sekali tidak diperhitungkan dengan baik oleh sebagian besar orang. Alhasil, diet pun tidak akan berhasil dan justru dapat meningkatkan berat badan.

"Jadi gini, kalau mau diet yang menurunkan berat badan, itu yang harus kita pertimbangkan adalah kalorinya. Misalnya jus. Pasien saya bilang 'Dok aku makan buah tapi dalam bentuk jus'. Dia bilang sehari 5 sampai 6 gelas dan nggak pakai gula. Tapi kalorinya berapa?" jelas Cindy.

"Misal jus jeruk, satu gelas berapa jeruk yang dipakai? Nggak mungkin cuma satu dong, karena kan airnya dikit banget. Jadi harus banyak jeruknya supaya bisa jadi banyak segelas jeruk murni. Nah satu jeruk kalau kecil 50 kalori, gede 100 kalori. Hitung saja, dikalikan dengan jeruk yang dipakai jadi satu gelas," imbuhnya.

Pola diet yang sehat perlu dipahami terlebih dulu sebelum menerapkannya, kata Cindy. Selain dapat menyebabkan lonjakan berat badan, persepsi diet yang salah juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh.

Oleh sebab itu, Cindy pun menyarankan agar masyarakat berkonsultasi terlebih dulu kepada ahli jika ingin menurunkan berat badan dan tidak sembarang percaya dengan mitos-mitos diet yang beredar.

"Banyak yang mengeluh kenapa sih padahal udah nggak makan cuma minum jus aja tapi nggak kurus-kurus? Ya itu tadi. Karena kalorinya tetap nempel. Nggak turun berat badannya karena salah persepsi. Misal nggak makan nasi, tapi kalorinya tetap lewat," tutur Cindy.

"Mendingan sekalian makan nasi dengan gizi yang lengkap, kenyang. Daripada cuma minum doang?" Ucapnya lagi. "Jadi kalau mau menurunkan berat badan itu sebenarnya yang harus diperhatikan betul-betul adalah kalorinya."

Pilihan Editor: Tidak Hanya Masalah Hormon, Ini 5 Alasan Wanita Tambah Gemuk Saat Menstruasi

ANTARA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."