CANTIKA.COM, Jakarta - Putri Diana salah satu ikon mode dunia. Penampilannya semasa hidup dan menjadi anggota keluarga Kerajaan Inggris selalu mencuri perhatian. Tapi tahukah kamu Putri Diana enggan memakai sepatu dengan hak atau high heels saat menikah dengan Pangeran William (kii Raja Charles II). Apa ya, alasannya. Berikut penuturan orang dalam atau sumber terdekat keluarga royal Inggris tersebut.
1. Mengatasi perbedaan tinggi badan antara Diana dan Charles
Salah satu faktor yang paling banyak dibicarakan di balik keengganan Princess Diana terhadap high heels selama pernikahannya adalah perbedaan tinggi badan dia (178 cm) dan Charles (175 cm).
Meskipun perbedaannya minimal, Diana, yang secara alami tinggi, sering sadar tidak menjulang tinggi atas suaminya dalam penampilan publik. Untuk mempertahankan rasa keseimbangan dan menghindari menarik perhatian pada perbedaan tinggi mereka, Diana sering memilih sepatu atau sepatu hak yang sangat rendah.
Penampilan pasangan kerajaan selalu diteliti oleh media. Maka dari itu, Diana, yang dikenal karena sifat sensitifnya, ingin menghindari menjadi subjek perhatian. Memilih sepatu datar memungkinkannya tampil lebih seimbang di sebelah Pangeran Charles, membantu mereka mempertahankan foto yang kohesif ketika difoto bersama.
2. Perjuangan Diana atasi kepercayaan diri
Putri Diana juga berjuang dengan perasaan tidak aman dan kesadaran diri, terutama di tahun-tahun awal pernikahannya. Ketika Diana memasuki sorotan kerajaan, dia baru berusia 19 tahun dan telah didorong ke pusat perhatian global sebagai putri baru Wales. Pengawasan terus-menerus dari media dan harapan keluarga kerajaan mengambil alih harga dirinya.
Adapun alas kami model high heels sering dikaitkan dengan feminitas dan kepercayaan diri. Hal itu seperti beban tambahan untuk Diana selama periode ketika dia sudah bergulat dengan rasa harga diri.
Dia mungkin merasa lebih nyaman dengan sepatu datar, yang memungkinkannya merasa membumi dan kurang sadar diri. Memilih flat juga bisa menjadi keputusan bawah sadar untuk mempertahankan rasa kesederhanaan dan kenyamanan di dunia yang terus -menerus luar biasa.
3. Pilihan mode pemberontak dari seorang Diana
Dikenal karena pilihan busana yang berani dan inovatif, ibu Pangeran William dan Pangeran Harry itu sering menjauh dari gaya konservatif yang biasanya terkait dengan pakaian kerajaan. Sementara keluarga kerajaan berpegang pada standar formal tertentu - terutama ketika datang ke peristiwa formal seperti gala dan perjamuan negara, Diana sering mendorong batas-batas dengan pakaiannya, memilih gaya kontemporer yang mencerminkan kepekaan modernnya.
Dalam hal ini, pilihannya untuk melupakan high heels dapat dilihat sebagai tindakan pemberontakan yang halus terhadap harapan kerajaan. Tidak seperti banyak wanita kerajaan, yang secara tradisional mengenakan sepatu hak tinggi untuk memancarkan keanggunan dan formalitas, Diana menjelaskan bahwa dia adalah dia
Sepatu datar menjadi bagian dari penampilan khasnya, mencerminkan kepraktisannya dan keinginannya untuk membuat pernyataan. Keputusan Diana untuk mengenakan sepatu flat juga menginspirasi keberanian tampil beda di publik, karena banyak wanita di seluruh dunia mengaguminya karena pendekatannya terhadap fashion dan kemampuannya untuk mencampur gaya dengan kenyamanan.
4. Kenyamanan dan kepraktisan
Alasan lain di balik pilihan Diana untuk menghindari sepatu hak tinggi adalah preferensi untuk kenyamanan. Sebagai ibu dari dua anak kecil di masa itu, kehidupan Diana sering dipenuhi dengan tugas-tugas kerjaan seperti berkunjunga ke suatu tempat, gala atau acara amal, dan perjalanan yang panjang. Mengingat gaya hidup aktifnya dan komitmen untuk berbagai tujuan amal, kemungkinan Diana menghargai kenyamanan atas tren mode.
5. Simbol feminisme dan pemberdayaan
Keputusan Putri Diana untuk mengenakan sepatu flat, bukan hak tinggi mungkin juga merupakan pernyataan pemberdayaan feminis. Sepanjang pernikahannya, Diana menghadapi tekanan besar untuk menyesuaikan diri dengan harapan yang kaku dan tradisional dari keluarga kerajaan.
Namun, dia terus mencari cara untuk mengukir identitasnya sendiri dan tetap setia pada dirinya sendiri. Dengan memilih Comfort Over Convention, ia mengirim pesan bahwa wanita tidak boleh merasa terikat oleh norma atau harapan sosial, terutama ketika datang ke penampilan mereka.
Preferensi Diana untuk sepatu flat dapat dilihat sebagai pembangkangan halus dari citra stereotip seorang putri. Bagaimanapun, dia adalah seorang wanita modern yang menggunakan posisinya untuk memperjuangkan penyebab seperti kesadaran AIDS, pembersihan ranjau darat, dan hak -hak anak -anak. Pilihan sepatunya mencerminkan keyakinannya pada fungsionalitas, kesetaraan, dan pentingnya perasaan diberdayakan, terlepas dari apakah ada yang memakai sepatu hak atau tidak.
Keputusan Putri Diana untuk menghindari mengenakan sepatu hak tinggi selama pernikahannya dengan Pangeran Charles dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk perbedaan tinggi badan dengan suami, perjuangannya dengan kepercayaan diri, dan keinginannya untuk tetap nyaman sambil memenuhi tugas kerajaannya. Itu juga mencerminkan semangat pemberontak dan komitmennya untuk melanggar konvensi kerajaan, serta fokusnya pada kepraktisan dan kenyamanan atas tren mode. Pada akhirnya, pilihan mode Putri Diana, termasuk preferensi untuk sepatu flat, berkontribusi pada citra seorang permpuan yang tidak hanya anggun dan elegan, tetapi juga kuat, mandiri, dan tidak takut untuk menempa jalannya sendiri di hadapan tekanan yang sangat besar.
Pilihan Editor: Rahasia Rambut Putri Diana Tak Berantakan saat Turun dari Helikopter, Pakai Hairspray Getah Karet
Pilihan Editor: Rahasia Rambut Putri Diana Tak Berantakan saat Turun dari Helikopter, Pakai Hairspray Getah Karet
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika