CANTIKA.COM, Jakarta - Gula mungkin membuat selera makan kamu bertambah, tetapi pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana gula dan kesehatan kulit saling terkait? Ternyata, camilan manis dapat menimbulkan 5 efek samping ini pada kulit Anda.
Bagi banyak dari kita, gula adalah kelemahan utama. Baik itu sepotong cokelat, cupcake manis, atau sekadar makanan manis yang cepat saji, keinginan untuk makan makanan manis sulit diabaikan. Meskipun menikmati makanan manis mungkin terasa nikmat saat itu, hal itu berbahaya bagi penderita diabetes atau masalah jantung.
Tidak hanya itu, terlalu banyak gula juga dapat merusak kulit kamu. Gula yang sama yang kita sukai dapat menyebabkan jerawat, mempercepat penuaan, dan bahkan merusak lapisan pelindung struktur kulit Anda. Jadi, jika kamu berpikir bahwa kulit aman dari keinginan untuk makan makanan manis, pikirkan lagi.
Gula dan kesehatan kulit: Apa efek sampingnya?
Berikut ini adalah hubungan antara gula dan masalah kulit serta 5 dampaknya
1. Mempercepat penuaan
Hubungan antara gula dan kesehatan kulit menunjukkan bagaimana gula dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit. Gula berkontribusi pada proses yang dikenal sebagai glikasi, di mana molekul gula mengikat protein seperti kolagen dan elastin. Protein ini bertanggung jawab untuk menjaga kulit Anda tetap kencang, awet muda, dan lentur.
Saat glikasi terjadi, protein ini rusak, yang menyebabkan garis-garis halus, kerutan, dan kulit kendur. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinics in Dermatology menemukan bahwa pola makan tinggi gula dapat meningkatkan pembentukan produk akhir glikasi lanjut (AGEs), senyawa yang secara signifikan mempercepat proses penuaan kulit. Ini berarti bahwa terlalu banyak gula dapat membuat kulit Anda tampak lebih tua.
2. Timbul jerawat
Gula dan kesehatan kulit juga terkait dengan jerawat. Asupan gula yang tinggi memicu lonjakan kadar insulin, yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Minyak berlebih ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Dermatology menemukan bahwa konsumsi makanan berlemak dan manis sangat terkait dengan perkembangan jerawat dan jerawat , terutama pada orang dewasa muda. Jadi, lain kali Anda tergoda oleh makanan manis, ingatlah bahwa kulit Anda dapat berjerawat.
3. Merusak kolagen dan elastin
Gula dan kesehatan kulit juga saling terkait melalui dampak gula terhadap kolagen dan elastin. Serat-serat ini berperan untuk menjaga kehalusan dan elastisitas kulit. Jika gula dikonsumsi secara berlebihan, gula akan menempel pada serat-serat ini, melemahkannya, dan membuat kulit lebih rentan terhadap kerutan, kendur, dan kering seiring berjalannya waktu.
4. Memperburuk psoriasis
Efek samping lain dari kaitan antara gula dan kesehatan kulit adalah psoriasis. Psoriasis adalah kondisi autoimun yang menyebabkan bercak-bercak merah dan bersisik pada kulit, yang sering kali menyebabkan plak dan bersisik. Menurut National Psoriasis Foundation , penyakit ini memengaruhi lebih dari 7,5 juta orang dewasa di Amerika Serikat . Penelitian telah menunjukkan bahwa gula dapat memperburuk gejala psoriasis dengan memicu peradangan dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan risiko kekambuhan yang parah.
5. Meningkatkan peradangan kulit
Ini adalah salah satu efek samping gula yang paling umum dan memicu peradangan di seluruh tubuh, termasuk kulit Anda. Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu pelepasan sitokin pro-inflamasi, yang dapat menyebabkan kondisi kulit seperti eksim, rosacea, dan kemerahan atau bengkak secara umum. Peradangan yang terus-menerus ini juga dapat mengganggu proses penyembuhan kulit Anda, yang menyebabkan waktu pemulihan yang lebih lama dari noda atau iritasi.
Pilihan Editor: 6 Hal yang Terjadi pada Tubuh ketika Anda Berhenti Konsumsi Gula
HEALTHSHOTS
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika