Bisakah Retinol Digunakan Selama Kehamilan? Yuk Cari Tahu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
cara menggunakan retinol/canva

cara menggunakan retinol/canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rutinitas perawatan kulit dan bahan-bahannya biasanya dipilih berdasarkan jenis dan masalah kulit. Namun, selama kehamilan, memprioritaskan keselamatan bayi juga penting. Bayi dapat terpengaruh oleh beberapa bahan perawatan kulit yang Anda gunakan, dan retinol adalah salah satunya. 

Meskipun merupakan bahan perawatan kulit yang ampuh, retinol dapat memengaruhi perkembangan bayi Anda di dalam rahim, yang berpotensi menyebabkan cacat lahir. Oleh karena itu, untuk melindungi bayi Anda, mungkin penting untuk menghindari penggunaan retinol selama kehamilan. Baca terus untuk mengetahui efek samping penggunaan retinol saat hamil dan beberapa alternatif yang lebih aman untuk retinol.

Apa itu retinol?

Retinol, zat kimia yang berasal dari vitamin A, merupakan bahan utama dalam produk perawatan kulit seperti krim mata, gel anti-kerut, serum, losion, dan banyak lagi. Retinol merupakan bahan yang sangat ampuh yang terkenal karena kemampuannya untuk memperbaiki tekstur kulit, mengurangi munculnya kerutan, dan meningkatkan produksi kolagen.

Saat dioleskan, retinol bekerja dengan merangsang pergantian sel, membantu mengelupas sel kulit mati dan membuat kulit tampak lebih halus dan cerah. Retinol juga memiliki sifat antioksidan, yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan lingkungan dan tanda-tanda penuaan, sehingga kulit tampak awet muda. Retinoid tersedia dalam tiga bentuk, yaitu tretinoin, isotretinoin, dan retinol.

Tretinoin: Retinoid ampuh yang digunakan untuk mengobati jerawat dan membalikkan tanda-tanda penuaan.
Isotretinoin: Retinoid kuat yang terutama diresepkan untuk mengatasi jerawat parah dan berjerawat
Retinol: Bentuk retinoid yang lebih ringan yang ditemukan di banyak produk perawatan kulit yang dijual bebas dan dikenal karena sifat anti-penuaannya.

Bisakah retinol digunakan selama kehamilan?

Jawaban tegas untuk pertanyaan ini adalah tidak. Umumnya, retinol disarankan untuk tidak digunakan selama kehamilan. Meskipun retinol memiliki manfaat perawatan kulit yang kuat seperti anti-penuaan dini dan anti-jerawat, retinol dapat menimbulkan risiko jika dikonsumsi secara oral, terutama selama kehamilan. Dokter kulit Dr. Atula Gupta memperingatkan, “Retinol, yang berasal dari vitamin A, dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis tinggi bagi wanita hamil.”

Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak yang sangat penting untuk pertumbuhan janin. Vitamin ini mendukung kesehatan mata, fungsi kekebalan tubuh, dan perkembangan tulang. Namun, asupan yang berlebihan, baik dari vitamin A langsung maupun turunannya seperti retinol, dapat menyebabkan keracunan vitamin A karena dapat diserap oleh janin.

Ilustrasi wanita hamil. Freepik.com/user18526052

Faktor risiko penggunaan retinol selama kehamilan

Konsumsi vitamin A dosis tinggi secara oral selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelainan kelahiran. Hal ini dapat mengakibatkan risiko keguguran, cacat lahir seperti masalah jantung dan mata, cacat intelektual dan perkembangan, serta kelahiran prematur, menurut sebuah studi oleh Nutrient .

1. Keguguran
2. Cacat lahir seperti masalah jantung dan mata
3. Disabilitas intelektual dan perkembangan
4. Kelahiran prematur

Efek samping umum lainnya dari penggunaan retinol selama kehamilan dapat meliputi iritasi, kemerahan, dan pengelupasan kulit. Meskipun penggunaan retinol secara oral tidak aman dan harus dihindari, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan bahwa wanita yang terpapar retinoid topikal selama trimester pertama kehamilan tampaknya tidak berisiko lebih tinggi mengalami cacat lahir mayor. Namun, tetap disarankan untuk menghindari retinol sama sekali.

Apa saja alternatif retinol selama kehamilan?

1. Asam alfa hidroksi (AHA)

AHA, seperti asam glikolat, berasal dari tebu yang mengelupas kulit Anda dengan lembut dan efektif dalam meningkatkan pergantian sel kulit, memperbaiki tekstur, dan mengurangi jerawat tanpa menimbulkan risiko pada kehamilan.

2. Asam hialuronat

Asam hialuronat dapat membantu menghidrasi dan mengencangkan kulit, mengurangi kerutan dan garis-garis halus. Asam hialuronat cocok untuk semua jenis kulit dan dianggap aman selama kehamilan.

3. Vitamin C

Vitamin C, bila digunakan secara topikal, membantu mencerahkan kulit dan meningkatkan pembentukan kolagen. Vitamin C merupakan antioksidan yang kuat dan melindungi kulit dari kerusakan lingkungan.

4. Tabir surya

Tabir surya aman digunakan selama kehamilan. Tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi sangat bermanfaat dalam mencegah perubahan pigmentasi yang terjadi selama kehamilan.

5. Minyak alami

Minyak alami, seperti minyak jojoba, minyak rosehip, dan minyak argan, merupakan pilihan yang menutrisi dan menghidrasi serta meningkatkan elastisitas kulit. Minyak ini aman dan dapat digunakan untuk mengurangi munculnya stretch mark.

Karena retinol selama kehamilan tidak dianggap sepenuhnya aman, disarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit bebas retinol untuk meminimalkan potensi risiko pada bayi.

Pilihan Editor: Ketahui Perbedaan Retinol vs Retinal

HEALTHSHOTS 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."