CANTIKA.COM, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami ketidaknyamanan setelah seharian berada di bawah sinar matahari dan menginginkan pengobatan yang cepat dan alami? Banyak orang yang percaya bahwa cuka apel adalah solusinya. Namun, apakah cairan asam ini benar-benar dapat meredakan kulit yang terbakar matahari?
Cuka apel telah digunakan selama berabad-abad sebagai pengobatan alami untuk berbagai penyakit. Cuka apel mengandung asam asetat, yang diyakini memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Dipercaya juga bahwa sifat-sifat ini dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mempercepat penyembuhan dari sengatan matahari. Jadi, lain kali jika kamu ingin menghilangkan sengatan sinar matahari, memasukkan cuka sari apel ke dalam rutinitas kecantikan dapat membantu.
Apa itu cuka apel?
Cuka apel adalah cairan fermentasi yang diperoleh dari apel. Cuka ini dibuat dengan menghancurkan apel, menggabungkan ragi untuk mengubah gula menjadi alkohol, lalu menambahkan bakteri untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods . Asam ini memberi cuka rasa asam dan bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatannya.
Kulit terbakar disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dari matahari. Paparan ini merusak sel-sel kulit, yang menyebabkan kemerahan, ketidaknyamanan, pembengkakan, dan, dalam kasus yang jarang terjadi, kulit melepuh, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam StatPearls .
Kulit terbakar bisa ringan atau parah, dan dapat meningkatkan risiko kanker kulit jika sering terjadi atau parah. Penting untuk melindungi kulit Anda dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi, mengenakan pakaian pelindung, dan mencari tempat teduh selama jam-jam puncak matahari.
Apa penyebab kulit terbakar matahari?
Kulit terbakar disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dari matahari. Ada dua jenis sinar UV yang dapat menyebabkan kulit terbakar, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam StatPearls .
Apakah cuka apel merupakan bahan alami yang bagus untuk kulit terbakar sinar matahari?
Kulit terbakar akibat sinar matahari dapat menyebabkan kulit teriritasi dan tidak nyaman. Jangan khawatir! Berikut adalah pengobatan rumahan yang efektif untuk kulit terbakar akibat sinar matahari yang akan memberikan kelegaan instan.
Pernahkah kamu mengalami ketidaknyamanan akibat terbakar matahari setelah seharian berada di bawah sinar matahari dan menginginkan pengobatan yang cepat dan alami? Banyak orang yang percaya bahwa cuka sari apel adalah solusinya. Namun, apakah cairan asam ini benar-benar dapat meredakan kulit yang terbakar matahari? Cuka apel, atau ACV, telah digunakan selama berabad-abad sebagai pengobatan alami untuk berbagai penyakit.
Cuka apel mengandung asam asetat, yang diyakini memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Dipercaya juga bahwa sifat-sifat ini dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mempercepat penyembuhan dari sengatan matahari. Jadi, lain kali jika kamu ingin menghilangkan sengatan matahari, memasukkan cuka apel ke dalam rutinitas kecantikan Anda dapat membantu. Ketahui mengapa cuka sari apel merupakan pengobatan rumahan yang efektif untuk sengatan matahari.
Apa penyebab kulit terbakar matahari?
Kulit terbakar disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dari matahari. Ada dua jenis sinar UV yang dapat menyebabkan kulit terbakar, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam StatPearls .
Sinar UVA: Sinar ini menembus lebih dalam ke kulit dan dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang, termasuk penuaan dini dan kanker kulit.
Sinar UVB: Sinar ini terutama menyebabkan kulit terbakar, karena merusak lapisan luar kulit.
Intensitas radiasi UV bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti waktu, musim, dan lokasi. Penting untuk menyadari faktor-faktor ini dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi kulit Anda dari sinar matahari.
Cuka apel cairan fermentasi yang berasal dari apel, telah digunakan sebagai obat tradisional selama berabad-abad. Sifat asamnya, terutama karena asam asetat, menawarkan beberapa manfaat saat dioleskan pada kulit yang terbakar matahari. Asam asetat membantu menurunkan pH kulit, yang dapat mengurangi peradangan dan meredakan nyeri yang terkait dengan kulit terbakar matahari.
"Ini dapat memberikan kelegaan langsung dari rasa perih dan tidak nyaman yang sering dialami setelah paparan sinar matahari yang berlebihan. Ia juga bertindak sebagai antiseptik alami, membantu mencegah infeksi pada kulit yang rusak,” kata dokter kulit Dr Manoj Sethi . Ini penting karena kulit yang terbakar matahari dapat membuat kulit rentan terhadap bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Dengan membunuh bakteri berbahaya, ACV dapat mempercepat proses penyembuhan dan menyehatkan. Ditambah lagi, sifat astringen cuka sari apel, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers Nutrition , dapat membantu mengencangkan kulit dan mengurangi pengelupasan, gejala umum dari kulit terbakar. Hal ini dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan dan memperbaiki tampilan keseluruhan area yang terkena.
Pilihan Editor: 4 Manfaat Cuka Apel untuk Kulit Kepala dan Rambut
HEALTHSHOTS
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika