Resep Tom Yam yang Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi Tom Yam (Pixabay)

Ilustrasi Tom Yam (Pixabay)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaTom yam, sup berkuah asam pedas khas Thailand, masuk dalam dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO. Sup berisi udang, cumi, dan sayuran itu populer di berbagai negara, termasuk di Indonesia. 

Daftar baru warisan budaya takbenda diumumkan pada tanggal 4 Desember selama sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda di Asuncion, Paraguay.

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, dalam pesan video dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa penghargaan ini tidak hanya merayakan hidangan, tetapi juga warisan budaya. 

"Saya mengundang semua orang untuk mencoba tom yum kung (tom yam udang) di restoran Thailand di seluruh dunia atau mencoba membuatnya di rumah, menjadi bagian dari pelestarian warisan budaya tak benda ini," kata dia. 

Warisan Budaya Takbenda Kelima Thailand

Menteri Kebudayaan Thailand Sudawan Wangsupakitkosol sangat gembira atas pengakuan tersebut. Ia menyatakan bahwa tom yum kung merupakan warisan budaya Thailand kelima yang menerima status ini. Sebelumnya sudah terdaftar tari topeng Khon, tari nora, pijat tradisional Thailand, dan festival air Songkran.

Tom yam bukan sekadar hidangan, tetapi representasi pengetahuan budaya dan keahlian kuliner masyarakat Thailand. Bahan-bahan supnya mencerminkan penggunaan sumber daya lokal, seperti udang segar dan kaldu yang dicampur dengan rempah-rempah seperti lengkuas, serai, cabai, jeruk nipis, dan daun jeruk purut.

Hidangan ini terkenal karena warna jingga kemerahannya yang cerah dan profil rasa yang kompleks yang memadukan rasa asam, asin, pedas, manis, dan sedikit pahit.

Sudawan juga mencatat bahwa tom yum kung yang populer di dunia memainkan peran penting dalam mempromosikan budaya kuliner Thailand sebagai bagian dari strategi diplomasi negara tersebut.

Sejarah Tom Yam 

Dilansir dari Khaosod English, asal-usul tom yam dapat ditelusuri kembali ke varian berbahan dasar ikan yang didokumentasikan pada 1889, lalu versi modernnya muncul setelah masuk kerajaan. Versi udang pertama kali tercatat dalam buku masak berjudul Royal Cuisine oleh M.R. Kitinadda Kitiyakorn, kerabat dekat Ratu Sirikit, Ibu Suri, pada 1964.

Perjalanan tom yum kung secara internasional dimulai pada 2001 ketika terdaftar sebagai bagian dari warisan budaya nasional Thailand, kategori pengetahuan dan praktik tentang alam dan semesta. Kabinet Thailand menyetujui pencalonannya untuk status UNESCO pada 2022. Hidangan tersebut mencerminkan cara hidup sederhana masyarakat pertanian Thailand di sepanjang jalur air wilayah tengah.

Hidangan ini juga mencerminkan pemahaman mendalam tentang kehidupan yang harmonis dengan alam. Hidangan ini memadukan rempah-rempah yang bermanfaat bagi kesehatan, budidaya udang air tawar yang berkelanjutan, dan konservasi air, tanah, dan udara. Persiapannya melibatkan pemilihan bahan yang cermat dan seni kuliner untuk menyeimbangkan rasa dan nilai gizi, tambahnya.

Tiga hal yang membuat tom yam diusulkan masuk daftar ini terkait signifikansi budaya hidangan tersebut. Pertama, hidangan ini mewakili tradisi lisan, dengan resep yang secara tradisional diwariskan dari generasi ke generasi melalui mulut ke mulut. Kedua, hal ini mencerminkan praktik sosial Buddha Thailand, khususnya di kalangan masyarakat petani yang lebih menyukai hewan air kecil seperti udang sungai untuk makanan. Ketiga, hal ini menunjukkan pengetahuan tradisional tentang alam, yang menggabungkan bahan-bahan musiman dan tanaman herbal yang menyehatkan.

Kementerian Kebudayaan Thailand berencana untuk memanfaatkan pengakuan ini melalui berbagai inisiatif. Ini termasuk mendorong media untuk menampilkan tom yam udang mengintegrasikan hidangan tersebut ke dalam program pariwisata, dan mempromosikannya di konferensi dan acara internasional yang diselenggarakan di Thailand.

Resep Tom Yam

Bahan-bahan

- 2 buah tahu putih potong kotak
- 5 ekor udang wangkang
- 100 gram kecambah
- 50 gram sawi keriting
- 1 buah tomat
- 1/2 buah bawang bombay
- 3 siung bawang putih diparut
- 1 batang serai digeprek
- 1 sdm cabe merah halus
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt kaldu jamur
- 1/2 sdt gula pasir
- 50 ml minyak makan
- 300 ml air matang
- 1 buah lemon di peras
- 1 batang daun bawang
- 6 lembar daun jeruk 

Cara membuat:

1. Siapkan bahan yang diperlukan. Tahu dipotong kotak kecil. Udang wangkang di buang kepalanya dan bersihkan.

2. Panaskan minyak, tumis bawang putih sampai harum. Masukkan serai. Kemudian masukkan cabe halus, bawang bombay dan tumis hingga matang. Masukkan udang aduk-aduk hingga berubah warna. Kemudian masukkan potongan tahu dan masukkan air. Biarkan mendidih.

3. Selanjutnya masukkan kecambah dan sawi keriting. Masukkan garam, kaldu jamur dan gula pasir. Lalu masukkan daun jeruk dan air lemon. Jangan lupa untuk koreksi rasa.

4. Sajikan tom yum di dalam mangkuk. Tom yam pun siap untuk dinikmati. 

Pilihan Editor: Resep Kari Ayam Khas India yang Wangi Aromatik dan Kaya Rempah

VN EXPRESS | KHAOSOD ENGLISH | MILA NOVITA | RINDI ARISKA | DWI ARJANTO | COOKPAD 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."