Mengenal Tubing Mascara: Manfaat, Cara Pakai, dan Tips Menghapusnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bulu mata. shutterstock.com

Ilustrasi bulu mata. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam ulasan kecantikan atau beauty kali ini, kita mengulik apa itu maskara tabung atau tubing mascara. Menurut ahli kimia kosmetik Ginger King, tubing mascara mengandung polimer yang membungkus bulu mata individu seperti tabung.

Tubing mascara menyelimuti bulu mata sepenuhnya, tidak seperti formula maskara tradisional yang melapisi setiap bulu mata dengan komposisi yang sebagian besar terbuat dari lilin.

"Tubing mascara memiliki 'tabung' kecil yang memanjang membungkus setiap bulu mata seperti bungkus kasmir favorit kamu menciptakan efek pemanjangan yang ditingkatkan," ucap penata rias global Tarte Cosmetics Lex Smith.

"Setiap kali saya memakai tubing mascara, saya mendapatkan banyak pujian pada bulu mata saya, dan orang-orang salah mengira bulu mata alami saya sebagai ekstensi," katanya.

Bicara ketahanan, polimer dalam tubing mascara jauh lebih stabil dan tahan terhadap minyak wajah, tidak seperti maskara berbasis lilin biasa. Tubing mascara juga kering dan tahan noda

Manfaat Tubing Mascara

1. Lebih sedikit risiko mengelupas dan noda

Jika kamu kerap alami noda atau pengelupasan saat pakai maskara, tubing mascara bisa jadi solusinya. Maskara tradisional pada umumnya mengandung minyak dan lilin yang bisa memberi tambahan bulu mata, sementara tubing mascara membungkus masing-masing bulu mata, sehingga menciptakan efek terangkat dan lebih panjang tanpa risiko noda.

2. Lebih mudah untuk dihapus

Menurut Smith, tubing mascara lebih mudah dihapus dengan menggunakan sedikit air hangat. "Hal favorit saya adalah betapa mudahnya menghapus tubing mascara. Tak cuma itu, produk tersebut juga memiliki daya tahan yang luar biasa yang tidak mengelupas atau bergeser," katanya.

3. Aman untuk mata sensitif

Siapa pun yang mencari efek ekstensi bulu mata sebaiknya memakai tubing mascara, menurut Smith. "Saya juga merekomendasikan tubing mascara untuk siapa pun dengan mata sensitif, karena proses penghapusan jauh lebih mudah daripada pemakaian maskara biasa," ujar Smith.

Meski demikian, Smith merekomendasikan untuk konsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu jika kamu memiliki sensitivitas terhadap maskara tradisional.

Efek samping tubing mascara

Seperti produk pada umumnya, tubing mascara juga punya efek samping. Salah satunya tidak dapat diaplikasikan berlapis-lapis untuk menciptakan efek volume seperti maskara tradisional. Tubing mascara juga terasa mengering dibandingkan dengan maskara tradisional yang mengandung minyak dan lilin dalam jumlah tinggi.

Cara memakai tubing mascara

Kamu bisa mengaplikasikan tubing mascara seperti halnya maskara biasa. Mulailah dari dasar bulu mata dan goyangkan tongkatnya untuk mendapatkan pegangan yang baik dari awal. Kemudian rentangkan sikat dalam gerakan ke atas dan perlahan-lahan melapisi setiap bulu mata. 

Tips menghapus tubing mascara

Untuk menghapus tubing mascara cukup mudah dengan menggunakan air hangat, tidak memerlukan penghapus makeup.

"Sesederhana kedengarannya, kamu hanya perlu memenuhi kapas dengan air hangat, tekan dengan lembut dan pegang pada bulu mata selama 30 detik, lalu bersihkan maskara dengan lembut dari bulu mata," ucap Darya Rzaca, ahli kecantikan profesional dan salah satu pendiri Atelier Beauté Spa di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Dan seperti yang diingatkan Rzaca kepada kita semua, jangan pernah tidur dengan maskara jenis apa pun karena bisa menggores kornea saat tidur.

Jika kamu mencari maskara yang tahan lama yang mudah diaplikasikan dan minim risiko noda atau luntur, kamu  bisa mencoba tubing mascara. Produk tersebut memberikan efek seperti ekstensi bulu mata dan diterapkan sama dengan maskara tradisional.

Pilihan Editor: 6 Cara Mencegah Maskara Luntur

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."