6 Tips Persiapan Mudik yang Aman dan Nyaman Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti

Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, sebagian besar masyarakat Indonesia diprediksi akan mudik ke berbagai daerah untuk berkumpul bersama keluarga. Perjalanan mudik kerap diwarnai berbagai tantangan, mulai dari kemacetan hingga cuaca tak menentu.

Agar perjalanan mudik Nataru lebih aman dan nyaman diperlukan persiapan yang matang, mulai dari kondisi kendaraan hingga kesehatan tubuh. Semua faktor tersebut mempengaruhi kenyamanan perjalanan.

Para pemudik diharapkan dapat memperhatikan beberapa tips penting agar perjalanan jauh selama libur Nataru dapat berlangsung lancar. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat.

Pemeriksaan rutin terhadap mesin, ban, hingga sistem kelistrikan kendaraan sangat penting demi menghindari kerusakan di tengah perjalanan. Selain itu, pastikan ketersediaan peralatan darurat seperti ban cadangan dan alat P3K yang juga sangat dianjurkan.

Yang tidak kalah penting adalah kesehatan fisik dan mental pemudik perlu dijaga. Mengatur waktu istirahat yang cukup sebelum keberangkatan serta membatasi waktu berkendara agar tidak kelelahan dapat mengurangi risiko kecelakaan.

Mengikuti protokol kesehatan juga wajib diperhatikan, terutama dengan kondisi lalu lintas yang padat. Dengan persiapan yang matang, mudik Nataru dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan aman bagi pemudik.

Berikut beberapa tips yang dapat diikuti saat mudik akhir tahun:

1. Periksa kondisi kendaraan

Sebelum memulai perjalanan jauh, pastikan kendaraan dalam kondisi optimal. Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada komponen penting, seperti oli mesin, rem, ban, dan sistem pendingin.

Jangan lupa membawa peralatan darurat seperti dongkrak, ban cadangan, dan segitiga pengaman sebagai antisipasi apabila terjadi kendala di jalan.

2. Rencanakan waktu perjalanan

Agar terhindar dari kemacetan, tentukan waktu keberangkatan dengan bijak. Sebaiknya berangkat lebih pagi atau di malam hari ketika arus mudik belum mencapai puncak.

Gunakan aplikasi navigasi untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time dan memilih rute terbaik.

3. Cek ketersediaan tiket transportasi

Bagi yang menggunakan transportasi umum, pastikan untuk memesan tiket jauh hari sebelumnya. Lakukan pemeriksaan tiket secara online serta perhatikan jadwal keberangkatan dan kepastian perjalanan agar terhindar dari keterlambatan.

4. Persiapkan kebutuhan pribadi

Bawa perlengkapan pribadi yang diperlukan selama perjalanan, seperti obat-obatan, masker, hand sanitizer, dan makanan ringan. Selain itu, pastikan membawa pengisi daya ponsel agar tetap dapat berkomunikasi dan mengakses informasi penting.

5. Istirahat secara teratur

Jangan memaksakan diri untuk berkendara terlalu lama. Pastikan untuk beristirahat setiap 2-3 jam demi menghindari kelelahan.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, beri kesempatan bagi pengemudi untuk bergantian sehingga perjalanan tetap aman dan fokus.

6. Tetap disiplin protokol kesehatan

Meskipun angka kasus Covid-19 menurun, tetap terapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak di tempat umum. Jangan lupa membawa alat disinfektan dan cuci tangan secara rutin, terutama setelah berinteraksi dengan orang lain.

Persiapan yang matang akan membantu menghindari berbagai kendala yang bisa terjadi di perjalanan sehingga mudik menjadi pengalaman yang menyenangkan. Dengan mengikuti tips ini, diharapkan perjalanan mudik saat libur Nataru kali ini dapat berlangsung aman dan nyaman.

Pilihan Editor: Apa Saja yang Menarik dari Christmasland 2024 di New Taipei?

YAYUK WIDIYARTI | ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."