10 Tas Brand Lokal Indonesia Kualitas Internasional

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Tas brand lokal Indonesia Les Catino. Foto: Instagram/@lescatino.

Tas brand lokal Indonesia Les Catino. Foto: Instagram/@lescatino.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Produk tas lokal Indonesia kini semakin menunjukkan kualitasnya yang tak kalah saing dengan merek internasional. Dengan kekayaan budaya dan kreativitas yang melimpah, berbagai merek tas ini tidak hanya menawarkan desain yang menarik, tapi juga mengedepankan kualitas bahan dan pengerjaan yang unggul, sehingga semakin dikenal di kancah global.

Artikel ini akan membahas 10 merek tas brand lokal Indonesia kualitas internasional, yuk simak!

1. Les Catino

Rekomendasi tas brand lokal Indonesia yang pertama yaitu Les Catino. Namanya merupakan singkatan yang unik dari Lestarikan Citra Artistik Tas Indonesia.

Brand ini sudah berdiri sejak 1992 dan termasuk tas brand lokal premium dan awet. Les Catino terkenal dengan desain model variasi seperti; shoulder bag, sling bag, tote bag, handbag, travel bag, hingga backpack yang didesain elegan.

2. Prior

Prior merupakan brand tas terkenal di Indonesia yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan menggunakan bahan yang bagus dan harganya pun tidak terlalu mahal. 

Prior menampilkan model dompet, sling bag, tote bag, hingga backpack

3. Tinyblack

Salah satu brand tas lokal wanita terbaik yaitu Tinyblack. Tas lokal asal Surabaya ini memiliki desain model yang elegan dengan harga terjangkau.

Tas ini cocok digunakan dalam berbagai acara, mulai dari formal hingga santai.

4. Oneda 

Oneda merupakan tas lokal brand wanita dari kota Semarang yang sudah ada sejak tahun 2012. Tas ini memiliki banyak varian warna dan model serta dijual online di TikTok Shop dan Shopee. 

5. Palomino Bag

Salah satu brand tas lokal wanita terbaik ini berasal dari Jakarta yang berdiri sejak tahun 1993. Tas ini memiliki bahan yang kuat dan awet serta variasi desain model. Di antaranya ada shoulder bag, tote bag, hingga backpack.

6. EN-JI

EN-JI merupakan sister brand dari Palomino Bag yang berdiri sejak tahun 2015. Enji menawarkan tas kulit lokal sintetis dengan desain khas Korea Selatan. 

Tas EN-JI memiliki beragam pilihan, seperti clutch, shoulder bag, sling bag, dan backpack.

7. Flicka

Tas wanita brand lokal satu ini berasal dari Sidoarjo. Flicka dibuat dengan bahan yang berkualitas. 

Tas Flicka ini mulai dari model sling bag hingga backpack dan biasanya kebanyakan dipakai oleh kalangan perempuan.

8. Buccheri

Banyak yang mengira Buccheri adalah brand luar negeri, namun nyatanya merek tas ini berasal dari Indonesia yang sudah berdiri sejak 1988. 

Banyak orang yang mengenakan tas lokal brand wanita dan pria ini, karena dari tampilan yang bagus dan sangat awet.

9. TGIFT Project

Thanks God It’s Friday Project (TGIFT Project) merupakan tas brand lokal asal Tasikmalaya. Tas ini terbuat dari bahan berkualitas, lentur, dan elastis. 

Tas ini modelnya simpel namun elegan. Cocok buat kamu yang ingin hangout bareng teman-teman. 

10. Elizabeth

Elizabeth adalah brand tas lokal pria dan wanita yang sudah ada sejak tahun 1963. Tas Elizabeth yang branded ini dikenal dengan desainnya yang timeless.

Elizabeth didirikan oleh Handoko Subali dan Elizabeth Halim di Bandung. Mereka memulai bisnis tas kecil-kecilan di rumah mereka dengan modal yang sangat minim. 

Koleksinya menggunakan bahan-bahan premium, dan menawarkan beragam jenis tas yang nyaman dipakai dan awet. Harga tas Elizabeth terjangkau, mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribuan. 

Nah, Sahabat Cantika, itu dia rekomendasi 10 merek tas brand lokal Indonesia dengan kualitas internasional. Temukan desain dan inovasi yang membuatnya menonjol di pasar global.

Pilihan Editor: Rekomendasi Kado untuk Guru Perempuan yang Istimewa, dari Tas hingga Skincare

ZHAHIRA REKA FIRDANIA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."