Mengulik Asam Mandelic untuk Perawatan Kulit, Kurangi Hiperpigmentasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi penggunaan skincare wajah. Shutterstock

Ilustrasi penggunaan skincare wajah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika kamu menggunakan produk perawatan kulit yang dapat mengatasi jerawat dan mencegah penuaan dini, Anda pasti pernah menemukan bahan aktif yang disebut asam mandelic. Asam mandelic adalah bahan pengelupas kimia populer yang dikenal lembut di kulit. Asam mandelic dapat membantu menghilangkan lapisan atas sel kulit dan memperbaiki penampilan kulit Anda. 

Memasukkannya ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit. Namun, sebelum menggunakannya, Anda perlu mengetahui konsentrasinya dan seberapa sering Anda dapat menggunakannya. Jika tidak, asam mandelic dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, atau pengelupasan.

Apa itu asam mandelic?

Ini adalah jenis asam alfa hidroksi , yang merupakan kelompok asam yang terdapat secara alami dalam buah-buahan, susu, dan tebu. "Sedangkan untuk asam mandelic, ia berasal dari kacang almond pahit, dan digunakan dalam banyak produk perawatan kulit karena sifat pengelupasannya yang lembut," kata dokter kulit dan ahli kosmetik Dr. Ashini Bhatt . Sifat pengelupasannya yang lembut membuatnya cocok bahkan bagi mereka yang berjuang melawan jerawat dan warna kulit yang tidak merata.

Manfaat penggunaan asam mandelic untuk kulit

1. Mengurangi hiperpigmentasi

Asam mandelic efektif dalam memudarkan bintik hitam , melasma, suatu kondisi kulit yang menyebabkan bercak-bercak pada wajah, dan hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Dermatologic Surgery pada tahun 2009, asam mandelic efektif dalam menghilangkan hiperpigmentasi. "Dengan membantu pergantian sel kulit, asam mandelic secara bertahap mencerahkan area berpigmen, sehingga warna kulit Anda lebih merata," kata sang ahli.

2. Mengobati jerawat

Berkat sifat antibakterinya, asam mandelic merupakan solusi yang tepat untuk kulit yang rentan berjerawat. Menurut analisis yang dipublikasikan di Dermatology Review pada tahun 2015, produk perawatan kulit yang mengandung 5 atau 10 persen asam mandelic aman dan efektif untuk mengatasi jerawat . Asam mandelic menghilangkan bakteri penyebab jerawat, mengurangi peradangan, dan mencegah timbulnya jerawat di kemudian hari, sehingga membantu Anda menjaga kulit tetap bersih.

3. Memperbaiki tekstur kulit

Produk ini membantu memperbaiki tekstur kulit dengan mengelupas permukaannya secara lembut. "Hal ini mengurangi kekasaran, meminimalkan tampilan pori-pori besar, dan membuat kulit Anda tampak lebih halus dan berkilau," kata Dr. Bhatt. Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Facial Plastic Surgery , produk ini merupakan pilihan perawatan topikal untuk meningkatkan kualitas kulit.

4. Manfaat anti-penuaan

Sebagai eksfoliator yang ampuh, asam ini mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan. Asam ini memberikan hasil yang luar biasa saat digunakan untuk mengatasi kerutan, menurut analisis yang dipublikasikan dalam Dermatology Review pada tahun 2015. "Asam ini juga merangsang produksi kolagen , yang meningkatkan elastisitas kulit dan membantu kulit tampak lebih kencang dan awet muda," kata sang ahli.

5. Memperbaiki kulit akibat kerusakan akibat sinar matahari

Asam mandelic efektif dalam memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet matahari dan faktor lingkungan. “Asam mandelic membantu mencerahkan bintik hitam (noda kulit yang muncul karena paparan sinar matahari berlebihan), mengurangi warna kecokelatan pada kulit, dan mengembalikan kecerahan alami kulit,” kata sang ahli.

Pilihan Editor: Perawatan Kulit ala Chintya Gabriella, Lebih Suka Minum Jus dan Makan Salad

HEALTHSHOTS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."