Tips Aman Posting Foto Anak di Media Sosial, Menurut Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu foto dengan anak menggunakan kamera ponsel. Foto: Freepik.com

Ilustrasi ibu foto dengan anak menggunakan kamera ponsel. Foto: Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di era serba digital ini, sejumlah orang tua kerap menjadikan media sosial sebagai abum foto si kecil.  Mereka ingin berbagi cerita setiap momen perkembangan buah hati dari waktu ke waktu lewat foto atau video. Tentu, itu sah-sah saja dan pilihan masing-masing, namun ada poin-poin penting yang perlu diperhatikan saat membagikan atau posting foto anak ke media sosial. Keamanan dan kenyamanan anak menjadi landasan utamanya menurut psikolog Intan Erlita

Intan mengatakan tips pertama yang perlu diperhatikan saat share foto anak ke media sosial adalah konten aman di konsumsi oleh publik.

"Pastikan foto yang di-share ibu aman saat dilihat publik. Privasi kita dan anak-anak terjaga," ujar Intan dalam Pameran Foto Cussons Baby 'Unfiltered Moments: Bangga Jadi Bunda di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Poin ketiga yang diperhatikan hindari konten foto atau video yang berbau isu SARA untuk mencegah konflik.

"Selanjutnya adalah konten yang dibagikan itu benar-benar momen untuk dikenang. Kalau memang mau membagikan momen yang kurang enak untuk jadi pelajaran orang lain, pastikan narasinya positif. Hindari menghujat sesuatu atau men-judge orang lain. Niat baik bisa berubah menjadi hal negatif," kata Intan.

Baca Juga:

Poin lain yang perlu diperhatikan adalah kesiapan mental orang tua. "Pastikan kita siap mental. Jika kita belum siap, lebih baik dibagikan di akun privat, yang mana kita tahu isinya teman satu circle positif kita. Artinya kita tahu mereka tidak akan berkomentar negatif," ucapnya.

Intan Erlita, psikolog, ditemui di ASTHA SCBD Jakarta, pada Jumat, 20 Desember 2024. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Cara Menghadapi Komentar Negatif

Risiko munculnya komentar negatif adalah keniscayaan di media sosial, termasuk di konten foto anak. Jika hal itu terjadi, Intan menyarankan untuk menutup kolom komentar agar tidak memengaruhi mental sang ibu.

"Kalau menurut aku ditutup kolom komentarnya atau di-privat saja. Tujuannya agar kita tidak membaca komentar negatif dari para haters, dan tidak perlu dibalas. Orang-orang yang komentar negatif itu sejatinya orang yang tidak bahagia. Karena orang yang bahagia tidak mau menyakiti orang yang tidak mereka kenal," ujarnya.

Pilihan Editor: Hari Ibu, Ini 5 Alasan Utama Seseorang menjadi Pelaku Mom Shaming

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."