Perawatan Kulit Jelang Usia 30 Tahun, Jangan Skip Retinol dan Sunscreen

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi penggunaan skincare wajah. Shutterstock

Ilustrasi penggunaan skincare wajah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rutinitas perawatan kulit kamu berubah seiring dengan setiap tahapan usia, termasuk sata menapaki usia akhir 20 tahun dan menjelang 30 tahun. Untuk pertama kalinya, banyak perempuan mengalami jerawat hormonal, perubahan warna dan tekstur yang tidak merata. 

Berikut rutinitas perawatan kulit yang bisa kamu terapkan khususnya di usia jelang 30 tahun. 

1. Pentingnya Eksfoliasi

Yang membuat kulit kita tampak awet muda, berseri, dan berseri tidak lain adalah kolagen . Secara alami, penipisan kolagen terjadi seiring bertambahnya usia (menyenangkan, saya tahu!), dan terserah kita untuk meningkatkan produksi kolagen melalui produk dan gaya hidup kita. Eksfoliator kimia mengangkat sel kulit mati dan membantu melanjutkan produksi kolagen. Membantu cegah jerawat, memperbaiki tekstur kulit, membuka pori-pori, dan meningkatkan pergantian sel. Beberapa eksfoliator kimia meliputi asam alfa hidroksi, asam laktat, asam beta hidroksi, asam glikolat, dan enzim. 

2. Double Cleansing Malam Hari

Kamu tidak akan pernah mendapatkan hasil maksimal dari rutinitas perawatan kulit Anda jika pembersihantidak benar. Kita semua terlalu akrab dengan skenario berikut— mencuci muka di malam hari dengan harapan dapat menghapus riasan, dan di pagi hari melihat masih ada goresan produk yang tertinggal di beberapa tempat. Itulah sebabnya pembersihan ganda atau double cleansing sangat penting.

Seiring bertambahnya usia, kulit kita menjadi jauh lebih rentan terhadap apa pun, dan ini termasuk menghilangkan penumpukan dan kotoran yang menempel di permukaan.

3. Vitamin C di Pagi Hari, Retinol di Malam Hari

Noda dan penuaan dini dengan mudah menjadi dua masalah kulit terbesar kita di akhir usia 20-an. Kulit kusam juga menjadi yang utama, tetapi untungnya produk vitamin C  dapat mengatasinya bersama dengan pigmentasi apa pun. Retinol , di sisi lain, adalah anti-penuaan yang kuat yang menargetkan garis-garis halus dan kerutan, tetapi membuat kulit lebih sensitif. 

Karena itu, vitamin C dan retinol tidak boleh dikombinasikan dalam rutinitas perawatan kulit Anda dan lebih aman digunakan pada waktu yang berbeda. Vitamin C ideal untuk rutinitas siang hari karena bekerja sangat baik dengan tabir surya karena menghambat produksi pigmen. Apa pun itu, untuk mendapatkan hasil maksimal dari vitamin C dan retinol, keduanya harus digunakan sendiri-sendiri. 

4. Jangan Skip Sunscreen dengan SPF 

Jika kamu mengira bahwa bekerja dari rumah selama pandemi COVID-19 menyelamatkan kamu dari keharusan memakai SPF, pikirkan lagi. Matahari adalah salah satu hal paling merusak yang dapat dialami kulit kita, dan masih dapat menimbulkan kerusakan saat berada di dalam ruangan. Nah, jendela kaca standar sebenarnya tidak melindungi  kamu dari sinar UV yang berbahaya, melainkan menghalangi UVB. Namun, ini tidak berarti kamu harus menghindari sinar matahari yang mengenai rumah. Cukup kenakan tabir surya, sambil menikmati cahaya alami—tentu saja setiap hari. 

5. Berinvestasilah pada Krim Mata

Anehnya, beberapa orang masih tidak melihat perlunya krim mata. Ya, kamu dapat melembapkan bagian bawah mata dengan pelembap tradisional, tetapi apakah kamu akan mendapatkan hasil yang benar-benar diinginkan? Mungkin tidak. Kulit di bawah mata kita sangat sensitif, dan kondisinya akan semakin memburuk seiring waktu—pikirkan kerutan, kekeringan, dan sensitivitas yang meningkat. 

Pilihan Editor: Selain Pakai Sunscreen, Ini Cara Frederika Cull Merawat Kulit Wajahnya

THE KLOG 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."