CANTIKA.COM, Jakarta - Kue Natal identik dengan musim perayaan. Pada hari Natal, kita bangun dengan aroma hangat kue yang baru dipanggang, langsung dari oven. Namun, apakah itu membantu asupan gula atau pembatasan gula kita yang bikin kamu sugar craving? Sebuah penelitian baru-baru ini mengatakan, mungkin tidak. Penelitian yang dipublikasikan di Acta Psychologica menyatakan bahwa kue berwarna-warni yang meriah terlihat lebih menggugah selera daripada kue tanpa gula, sehingga mempercepat asupan gula kita.
Natal adalah waktu ketika orang-orang menikmati makanan manis, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan musiman. Makanan dengan kadar gula tinggi menjadi ciri khas selama musim perayaan, yang juga meningkatkan kecenderungan orang untuk menuruti keinginan mereka.
Biasanya, makanan manis memiliki label nutrisi yang diadopsi di seluruh dunia, untuk memudahkan konsumen membuat pilihan yang tepat tentang asupan nutrisi mereka. Namun, efektivitasnya, terutama selama musim perayaan, masih belum jelas. Beberapa penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa label nutrisi juga dapat meningkatkan keinginan makan atau sugar craving dalam beberapa kasus.
Penelitian ini dilakukan pada 58 peserta berusia 17 hingga 49 tahun, yang sebagian besar memiliki indeks massa tubuh normal dan merayakan Natal. Para peserta diminta untuk mengenakan kacamata pelacak mata bergerak sambil melihat meja prasmanan yang terdiri dari empat kue (dengan dan tanpa gula, dan dengan atau tanpa asosiasi Natal) dan dua barang non-makanan (hadiah yang dibungkus kado yang diberi label sebagai hadiah Natal atau ulang tahun).
Pola tatapan peserta dicatat, dan diamati bahwa barang-barang yang berkaitan dengan Natal lebih menarik perhatian peserta daripada barang-barang yang tidak berkaitan dengan perayaan. Peserta juga menanggapi bahwa mereka menganggap kue yang mengandung gula lebih menarik daripada kue yang tidak mengandung gula.
Makanan manis vs makanan bebas gula
Ketika peserta diberi pilihan antara kue jahe kalori tinggi dan jeruk keprok rendah kalori, mayoritas peserta memilih opsi berkalori tinggi, yang menunjukkan bahwa camilan manis lebih diinginkan bahkan dengan kesadaran kesehatan.
"Khususnya selama musim Natal, penekanan eksklusif pada nilai gizi makanan dapat menghasilkan hasil yang bertentangan dengan tujuan yang diinginkan. Pendekatan yang bertujuan untuk mencegah kenaikan berat badan terkait liburan harus mengadopsi perspektif yang beragam, menghindari fiksasi eksklusif pada kandungan gula dalam makanan Natal," kata para peneliti.
Pilihan Editor: Fokus pada Nutrisi dan Hidrasi, Lana Condor Tak Mau Hitung Kalori Lagi
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika