9 Makanan dan Minuman yang Bisa Mengurangi Lelah, juga Menambah Energi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tubuh yang lelah dapat terjadi kapan saja, salah satu penyebabnya karena kekurangan energi. Cara terbaik untuk mendapatkan energi agar tidak lelah adalah memastikan diri mendapatkan makanan yang mengandung nutrisi. 

Berikut ini daftar makanan dan minuman yang dapat mengurangi rasa lelah dan meningkatkan energi.

1. Minuman tanpa kafein

Dikutip dari Healthline, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memberikan dorongan jangka pendek. Selain itu, sifat antioksidan dan anti-inflamasi kafein dapat membantu melawan kondisi kronis.

Namun, minum terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kelelahan yang parah, sakit kepala, dan kesulitan tidur. Air putih, kopi hitam tanpa kafein, dan teh tanpa pemanis menjadi pilihan terbaik untuk mencegah kelelahan.

2. Kacang-kacangan

Kacang adalah sumber makanan yang bagus untuk membantu melawan rasa lapar, mengelola berat badan, dan mencegah kelelahan. Seseorang dapat mempertimbangkan untuk menambahkan kacang-kacangan berikut ke dalam menu diet yang juga dapat mengurangi rasa lelah yaitu almond, mete, hazelnut, pecan, dan kenari. 

3. Air Putih

Air putih sangat penting untuk fungsi optimal tubuh. Meskipun tidak menyediakan energi dalam bentuk kalori, air membantu memfasilitasi proses energi dalam tubuh yang menjadi dorongan energi. 

Akademi Nutrisi dan Diet merekomendasikan untuk pria dewasa mengonsumsi 3,7 liter air setiap hari, sedangkan perempuan dewasa sebanyak 2,7 liter. 

4. Pisang

Pada 2015, studi membandingkan pisang dengan minuman olahraga karbohidrat kepada pengendara sepeda yang membutuhkan energi berkelanjutan untuk perjalanan panjang. Para peneliti menemukan, pisang menawarkan bahan bakar yang sama banyaknya kepada para pengendara.

Buah manis ini mengandung kalium, serat, vitamin, dan karbohidrat yang memberikan dorongan besar energi alami.

5. Oat

Oat mengandung banyak serat dan sedikit protein yang dapat memberikan energi tahan lama serta mencegah kelelahan. Selain itu, oat juga baik untuk orang-orang yang mengalami lonjakan dan penurunan gula darah karena tidak diisi dengan gula tambahan.

6. Biji-bijian

Biji-bijian dapat memberikan sumber energi yang nyaman untuk waktu lama karena karbohidrat, lemak sehat, dan serat. Pada 2022, studi menemukan, atlet yang mengonsumsi gel olahraga dengan biji chia mengalami peningkatan kemampuan untuk mengambil dan menggunakan oksigen selama aktivitas fisik. 

Selain chia, biji-bijian lain yang dapat meningkatkan energi, seperti labu, bunga matahari, dan biji rami.

7. Telur

Dilansir medicalnewstoday, menurut United States Department of Agriculture (USDA), telur umumnya mengandung 7 gram protein, 4 persen asupan harian kalsium, dan 6 persen dari asupan harian vitamin A. Selain itu, menurut National Institute on Aging, telur juga mengandung lemak yang menyediakan energi dan membantu tubuh menyerap vitamin.

8. Semangka

Semangka adalah sumber hidrasi yang bagus. Menurut Pusat Sumber Daya Pemasaran Pertanian, semangka adalah 92 persen berisi air dan mengandung vitamin C, vitamin A, serta banyak nutrisi lainnya. 

Menurut sebuah ulasan pada 2010, hidrasi yang tepat meningkatkan kewaspadaan mental dan meningkatkan kesejahteraan, termasuk bersumber dari semangka.

9. Kale

Kale adalah sayuran berdaun hijau yang kaya akan vitamin, antioksidan, dan zat besi. Mineral ini penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh agar sel-sel dapat digunakan sebagai energi. Dengan demikian, kale dapat mengurangi tubuh yang mudah lelah.

Pilihan Editor: 5 Tanda Orang Kekurangan Vitamin D, Sering Sakit dan Merasa Lelah

RACHEL FARAHDIBA REGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."