CANTIKA.COM, Jakarta - Rimpang jahe atau Zingiber officinale), telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia. Selain sebagai bumbu masakan, jahe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian ilmiah. Manfaat jahe telah digunakan sejak zaman dahulu dalam berbagai sistem pengobatan tradisional atau obat rumahan dan telah diteliti secara ilmiah untuk memvalidasinya sebagai etnomedisin.
Analisis kimiawi jahe menunjukkan bahwa jahe mengandung lebih dari 400 senyawa yang berbeda. Konstituen utama dalam rimpang jahe adalah karbohidrat (50-70%), lipid (3-8%), terpen, dan senyawa fenolik (Grzanna, dkk. dalam Journal of Medicinal Food, 2005). Turunan dari senyawa-senyawa inilah yang membuatnya memiliki ragam manfaat bagi kesehatan. Lantas, apa sajakah manfaat jahe bagi kesehatan kita?
1. Mengobati mual dan muntah
Jahe sering kali dianjurkan untuk mengatasi mual dan muntah. Sebuah tinjauan sistematis oleh Crichton dkk. yang dipublikasikan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics (2019), terhadap bukti-bukti dari uji klinis akan kemanjuran jahe untuk mual dan muntah, menunjukkan bahwa jahe lebih unggul daripada plasebo dan sama efektifnya dengan metoklopramid. Selain itu, jahe juga lebih manjur untuk meredakan mabuk laut, mual di pagi hari, dan mual akibat kemoterapi dibandingkan plasebo. Panahi, dkk. melalui hasil risetnya juga menyebutkan bahwa penambahan jahe (1,5 g/d) pada terapi antiemetik standar pada pasien kanker payudara stadium lanjut secara efektif mengurangi prevalensi mual 6 hingga 24 jam pascakemoterapi.
2. Sebagai anti-inflamasi
Haniadka, dkk. (2013) dalam ulasannya di Jurnal Food and Function menyebutkan bahwa jahe juga terbukti efektif dalam mencegah tukak lambung yang disebabkan oleh obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID seperti indometasin dan aspirin), reserpin, etanol, dan asam asetat, dan tukak lambung yang diinduksi oleh Helicobacter pylori pada hewan laboratorium. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Black dkk. (2009) yang dipublikasikan dalam The Journal of Pain bahwa salah satu senyawa aktif dalam jahe, yaitu gingerol, memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Suplementasi jahe terbukti dapat mengurangi nyeri otot setelah berolahraga dan membantu mengurangi gejala arthritis.
3. Meningkatkan Sistem Imunitas
Jahe kaya akan antioksidan yang membantu memperkuat sistem imunitas tubuh. Sebuah studi oleh Yang, dkk. yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa jahe dapat meningkatkan respons imun terhadap infeksi dan mengurangi risiko terjadinya penyakit.
Ayustaningwarno, dkk. dalam publikasinya di jurnal Frontiers in Nutrition (2024), menyebutkan komponen kimiawi jahe diakui memberikan efek kesehatan yang bermanfaat, yaitu sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang berpotensi sebagai imunomodulator. Efek antioksidan dan antiinflamasi mampu memodifikasi sistem kekebalan tubuh. Sifat antioksidan dan antiinflamasi jahe disediakan oleh gingerol, shogaol, paradol, dan zingerone. Secara keseluruhan, jahe dan komponen aktifnya telah terbukti memiliki sifat antioksidan yang kuat dan berpotensi mengurangi peradangan.
4. Mendukung Kesehatan Jantung
Jahe juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Dalam publikasi sebuah hasil penelitian di International Journal of Molecular Sciences (2024) oleh Scalia, dkk. ditemukan bahwa ekstrak jahe, yang dikenal dengan sifat antioksidan dan antiinflamasinya, menunjukkan harapan dalam mencegah inisiasi penyakit kardiovaskular (CVD). Aterosklerosis, prekursor utama CVD, melibatkan akumulasi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan oksidasinya di dalam endotel, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan sel busa. Ekstrak jahe dapat menghambat oksidasi LDL dan mengurangi pembentukan sel busa sehingga dapat mencegah terjadinya kematian akibat CVD.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Jahe dapat mempercepat metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak. Maharlouei, dkk. (2019) dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyatakan hasil studinya bahwa suplementasi jahe berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan berat badan, kontrol glikemik, dan profil lipid pada subjek yang kelebihan berat badan dan obesitas. Secara keseluruhan, metaanalisis yang dihasilkannya menunjukkan bahwa asupan jahe mengurangi berat badan (BW), rasio pinggang-pinggul (WHR), rasio pinggul (HR), glukosa puasa, dan indeks resistensi insulin (HOMA-IR), serta secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Pilihan Editor: Koleksi Pre-Fall Sapto Djojokartiko, Ready to Wear dengan Motif Jahe
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika