Ini Alasan Para Seleb Hollywood Menghilangkan Filler, Menurut Dokter Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi fillers. Shutterstock

Ilustrasi fillers. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah selebriti Hollywood seperti Kylie Jenner, Ariana Grande hingga Tallulah Wilis memilih menghilangkan filler beberapa waktu belakangan. Dan, tren ini terus meningkat di kalangan selebriti A-listers di Amerika. Menurut dokter kulit bersertifikat Radmila Lukian, pilihan itu didorong preferensi tampilan yang lebih alami dan segar terus meningkat.

"Tren estetika terus berkembang, dan ada pergeseran dari fitur yang terlalu ditingkatkan menuju penampilan yang lebih seimbang dan harmonis. Pergeseran ini mencerminkan perubahan keinginan klien dan profesional di industri kecantikan," kata dokter kulit Lindsay Lohan, Naomi Campbell, dan Eva Longoria dikutip dari laman People.

Dokter Lukian juga mengatakan penting untuk fokus pada peningkatan kecantikan alami daripada mengikuti tren sementara yang didorong oleh kepentingan komersial dan pemasok. Dia percaya pada pendekatan kecantikan yang lebih bijaksana dan selektif.

"Saya senang dengan masa depan perawatan kulit, dan saya sudah mengintegrasikan kemajuan yang menggabungkan keahlian saya dengan teknologi mutakhir. Bekerja sama untuk memberikan perawatan individual yang memprioritaskan kesehatan kulit dan tampilan bersinar secara alami," ujarnya.

Apakah Filler Masih Diminati Tahun 2025?

Menurut dokter Lukian, peminat filler diprediksi masih banyak di tahun 2025, tetapi cenderung berubah dari permintaan hasil. "Orang menjadi lebih tertarik pada perawatan yang kurang invasif dengan hasil terlihat alami namun efektif," ujarnya.

"Kami juga melihat kemungkinan peningkatan perawatan alternatif seperti injeksi biostimulator, perangkat berbasis energi dan perawatan autologous. Alternatif alternatif ini tidak hanya meningkatkan volume, tetapi juga mendorong tubuh untuk meregenerasi jaringan alaminya sendiri," ucapnya.

Dokter Lukian memprediksi tren tersebut kemungkinan akan menuju solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan daripada hanya mengandalkan filler tradisional.

Prediksi Tren Perawatan Kulit di 2025

Tren dalam perawatan kulit bergerak menuju tampilan yang lebih alami dan diremajakan, dengan fokus pada peningkatan fitur sendiri daripada mengubahnya secara dramatis.

Mayoritas orang mencari perawatan yang meningkatkan kesehatan kulit, tekstur, dan kualitasnya dari waktu ke waktu. Tujuan yang mereka inginkan adalah hasil yang halus namun efektif, memastikan bahwa individu terlihat segar dan muda tanpa tampak berlebihan.

Tren yang berkembang adalah penggunaan teknik yang merangsang proses alami tubuh, seperti produksi kolagen, untuk memulihkan volume.

Para dokter pun semakin memanfaatkan artificial intelligence (AI) dalam proses perawatan kulit.

"Saya telah mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam pekerjaan saya, terutama dalam merancang dan membimbing perawatan. Saya sudah menggunakan AI untuk mengoptimalkan presisi dalam perawatan laser dan prosedur perawatan kulit lainnya. Namun, penting untuk mengendalikan dan mempersonalisasikan teknologi ini untuk memastikan bahwa setiap perawatan disesuaikan untuk setiap individu," ucapnya.

Pilihan Editor: Botox dan Filler Bisa Hambat Perjalanan di Bandara, Kenapa?

PEOPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."