CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu pernah mendengar Baby Botox? Nah, microtox seperti adik perempuannya yang tidak terdeteksi. “Microtox lebih kecil dari Baby Botox,” ucap Catherine Chang, ahli bedah plastik bersertifikat di Beverly Hills, Amerika Serikat.
Sebagai contoh, Melissa Doft, ahli bedah plastik bersertifikat di New York, Amerika Serikat, sering menyuntikkan setengah dosis botox alih-alih dosis penuh untuk memuaskan pasien Gen-Z yang menghindari tampilan wajah terlihat beku dan tanpa ekspresi.
"Ada lebih banyak stigma di antara orang-orang muda tentang tidak ada gerakan di wajah, tetapi mereka ingin melakukan tindakan preventif," kata Doft.
Kunci untuk membuat MicroTox tidak terdeteksi adalah menggunakan unit yang lebih kecil dan aplikasi yang seimbang.
"Jika kamu melakukan botox seimbang di semua area, maka gerakan itu masih terlihat alami," jelas Chang. “Saya pikir ini adalah kesalahpahaman umum bahwa orang dengan botox tidak memiliki gerakan. Tapi saya melakukan banyak microtox, dan orang itu masih memiliki gerakan penuh," katanya.
Di area mana orang melakukan microtox? Menurut dokter Chang, setiap pasien punya preferensi berbeda, tetapi dia biasanya menyuntikkan di antara alis, dahi, otot sekitar hidung, dan dagu.
"Kembali lagi itu tergantung pada pasien, tetapi area itu yang paling umum,” katanya.
Doft juga sering melakukan sedikit microtox di sekitar mata untuk meningkatkan tampilan alis yang sangat halus.
"Banyak pasien muda saya memilih area itu. Bukan karena mereka memiliki tampilan alis yang mengerikan, tetapi itu memberi sedikit pengangkatan alis dan membuat mata lebih terbuka," ucapnya.
Adapun alasan microtox diminati karena prosedur atau suntikan tidak terdeteksi mempertahankan kualitas atau esensi unik wajah orang tersebut dengan perawatan yang sesuai. “Ketika kamu mengubah esensi seseorang, orang lain di sekitar mereka dapat mendeteksi bahwa sesuatu telah dilakukan [karena] mereka terlihat berbeda,” ucap Chang.
Baik Chang dan Doft menekankan perawatan dengan hasil tak terdeteksi seperti microtox merupakan pilihan kenyamanan setiap pasien.
Pilihan Editor: Botox Tidak Boleh Dilakukan saat Hamil, Ini Penjelasan Dokter Kulit dan Ob-Gyn
BYRDIE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika