7 Alasan Pentingnya Membiasakan Anak Mengambil Risiko dan Belajar dari Kesalahan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Demi mendukung tumbuh kembang anak, mengambil risiko bukan hanya tentang mencoba sesuatu yang baru, melainkan bagian penting dari mengembangkan keterampilan hidup untuk membentuk dunia yang ingin mereka tinggali. Dengan melangkah keluar dari zona nyaman, anak-anak membangun ketahanan, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan secara langsung.

Sebagaimana diketahui mengambil risiko adalah bagian penting dari kehidupan dan merupakan guru yang kuat. Hal itu menawarkan anak-anak kesempatan untuk merefleksikan, beradaptasi, dan tumbuh lebih kuat dengan setiap pengalaman.

Namun, banyak anak tumbuh di lingkungan di mana kesalahan dihindari dan risiko dipandang lebih berbahaya daripada peluang untuk pertumbuhan dan kesuksesan. Sebagai orang tua, kita perlu mendorong anak-anak untuk keluar dari zona nyaman mereka, mengambil risiko karena itu akan membantu mereka menemukan diri mereka yang sebenarnya.

Berikut beberapa alasan penting membiasakan anak mengambil risiko dan belajar dari kesalahan mereka.

1. Membangun kepercayaan diri dan kemandirian

Ketika anak-anak diberi kebebasan untuk mengambil risiko, mereka belajar untuk mempercayai naluri dan dapat memahami kemampuan mereka. Setiap langkah di luar zona nyaman mereka, apakah itu memanjat pohon, tampil di atas panggung, atau membuat keputusan yang sulit dalam hidup, mengajarkan mereka bahwa mereka mampu menangani setiap tantangan di dunia ini.

Pengalaman-pengalaman tersebut membangun fondasi kepercayaan diri, memungkinkan mereka untuk mendekati ketidakpastian kehidupan dengan pandangan positif. 

2. Menumbuhkan ketahanan dan kekuatan emosional

Menurut dokter Sachu Ramalingam, Kepala, Pusat Kesejahteraan, Pembelajaran Mercusuar, kegagalan adalah bagian penting dari kehidupan, tetapi juga salah satu guru yang paling berharga.

"Ketika anak-anak diizinkan melakukan kesalahan, mereka mengembangkan ketahanan untuk bangkit kembali dan belajar dari hal itu. Mereka mulai menyadari bahwa kemunduran tidak permanen dan bahwa kesuksesan sering terjadi setelah beberapa upaya. Kekuatan emosional ini melengkapi mereka untuk menerima tantangan dan memungkinkan mereka untuk menangani naik turunnya kehidupan dengan tekad,” ucapnya dikutip dari Times of India.

3. Mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan

Dunia nyata tidak dapat diprediksi, dan anak-anak perlu siap menavigasi tantangan dan menghadapi kompleksitas kehidupan. Memungkinkan mereka untuk mengalami risiko di lingkungan yang terkontrol membantu mereka membangun mekanisme penanganan yang penting.

Mereka belajar mengelola emosi, mengevaluasi konsekuensi, dan membuat keputusan yang tepat. Kemudian, kualitas-kualitas ini membantu mereka menjalani kehidupan dengan pandangan positif dan melayani mereka dengan baik, secara profesional maupun pribadi.

Oleh karena itu, orang tua dan pendidik harus mendorong anak-anak untuk mengambil risiko dan belajar dari kesalahan mereka, karena itu akan melengkapi mereka dengan alat untuk menavigasi tantangan dengan percaya diri, ketahanan, dan kreativitas.

Merangkul risiko adalah keterampilan penting, yang mengajarkan anak-anak bahwa kegagalan hanyalah salah satu bagian dari kehidupan dan memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dalam mengatasi hambatan dalam hidup.

4. Menumbuhkan rasa ingin tahu

Dorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi ide-ide baru, dan menyelam ke dalam kegiatan yang tidak dikenal untuk memicu keingintahuan mereka. Ini memicu rasa keajaiban dan cinta untuk belajar, menjadikan dunia di sekitar mereka tempat yang menarik dari kemungkinan tanpa akhir. Pikiran yang bertanya adalah pikiran terbaik!

5. Memandang kesalahan sebagai peluang untuk pertumbuhan

Menurut dokter Sonali Geed, Kepala Pejabat Akademik, Sekolah Umum India, bantu anak-anak melihat kesalahan bukan sebagai kegagalan, melainkan sebagai peluang berharga untuk belajar dan tumbuh. Dengan mengajari mereka bahwa setiap kesalahan membawa pelajaran, kita dapat mendorong pola pikir di mana tantangan disambut dengan percaya diri dan ketahanan.

"Anak-anak akan memahami bahwa setiap kesalahan langkah membawa mereka selangkah lebih dekat ke kesuksesan, menumbuhkan pendekatan yang positif dan konstruktif untuk belajar,” ucap dokter Geed.

6. Menciptakan ruang aman untuk eksplorasi dan eksperimen

Dorong anak-anak untuk mempertimbangkan pilihan mereka dan hasil potensial mereka dalam lingkungan yang bebas dari penilaian, kontrol atau kritik berlebihan. Berikan peluang bagi anak-anak untuk dijelajahi dalam ruang yang mendukung.

Pendekatan ini tidak hanya mempromosikan kreativitas, tetapi juga mendorong kemauan untuk bereksperimen, membantu anak-anak membangun kepercayaan pada kemampuan mereka untuk bertanya dan belajar.

7. Memandang kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan

Akui dan rayakan setiap upaya yang dilakukan anak-anak untuk mencoba hal-hal baru, bahkan ketika hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan. Bantu mereka melihat kegagalan bukan sebagai kemunduran, melainkan sebagai pelajaran berharga yang layak dirayakan.

Bagikan kisah-kisah inspiratif tentang individu yang mengubah kegagalan mereka menjadi peluang, menunjukkan bagaimana ketekunan bisa menuju pencapaian luar biasa.

Mengambil risiko bisa menakutkan bagi anak-anak, yang mengarah pada kecemasan atau ketidakpastian. Dengan membimbing anak-anak tanpa terlalu melindungi, berarti memberdayakan anak-anak untuk melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Pendekatan ini memelihara kemampuan mereka untuk merangkul pengalaman baru, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, serta membentuk dunia yang selalu berubah dengan ketahanan dan kepercayaan diri.

Pilihan Editor: 5 Tips Bantu Anak Mempunyai Lingkungan Pertemanan yang Sehat

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."