5 Hal Ini Bisa Menurunkan Kepercayaan Diri Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu dan anak. foto: Freepik.com/Racool_studio

Ilustrasi ibu dan anak. foto: Freepik.com/Racool_studio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kepercayaan diri adalah fondasi bagi pertumbuhan emosional dan sosial anak. Hal itu mengajarkan mereka untuk menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan percaya pada kemampuan mereka. Namun, perilaku tertentu-yang sebagian besar tidak disengaja-dapat mengikis kualitas penting ini. Berikut ini lima hal yang tanpa disadari dapat merusak kepercayaan diri anak beserta cara menghindarinya.

1. Kritik yang terus-menerus

Anak-anak tumbuh dengan dorongan, tetapi kritik yang terus menerus dapat meninggalkan bekas luka emosional yang tak terlihat. Mengoreksi kesalahan memang penting, tapi jika nadanya kasar atau terlalu sering, hal itu bisa membuat anak mempertanyakan kemampuannya.

Fokuslah pada umpan balik yang membangun. Alih-alih mengatakan, “Kamu selalu membuat berantakan,” cobalah, “Ayo kita cari cara untuk merapikannya lain kali.”

2. Membandingkan mereka dengan orang lain

Pernyataan seperti, “Mengapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?” dapat sangat menyakiti hati anak. Perbandingan membuat anak merasa tidak mampu dan dapat menimbulkan kebencian terhadap orang yang dibandingkan.

Kiat rayakan lah kekuatan dan kelebihan unik anak Anda. Ganti perbandingan dengan pujian yang bersifat personal, seperti, “Saya suka betapa kreatifnya idemu!

3. Perlindungan yang berlebihan

Meskipun wajar jika kamu ingin melindungi anak dari kegagalan atau kekecewaan, perlindungan yang berlebihan dapat menghalangi kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan.

Anak-anak yang tidak diizinkan melakukan kesalahan dapat tumbuh dengan meragukan kemampuan mereka. Biarkan mereka menyelesaikan masalah kecil secara mandiri.

Mulailah dengan tugas-tugas yang mudah dilakukan seperti mengemas tas sekolah atau menyelesaikan konflik kecil dengan teman.

4. Mengabaikan prestasi anak

Tidak mengakui usaha atau keberhasilan anak, baik besar maupun kecil bisa menggerus kepercayaan diri anak. Hal itu dapat membuat mereka merasa kurang dihargai. Lama kelamaan, mereka mungkin akan berhenti mencoba karena mereka merasa usaha mereka tidak penting. Rayakan pencapaian, bahkan yang kecil sekalipun.

Ucapan sederhana, “Aku bangga padamu karena sudah mencoba!” akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri mereka.

5. Memberi label negatif

Menyebut anak “malas”, “pemalu”, atau “canggung” mungkin terlihat tidak berbahaya pada saat itu, tetapi label seperti itu dapat melekat dan membentuk persepsi diri mereka. Seiring waktu, mereka mungkin akan menginternalisasi kata-kata tersebut dan mulai percaya bahwa kata-kata itu mendefinisikan siapa mereka.

Fokuslah pada perilaku, bukan sifat. Daripada mengatakan, “Kamu malas sekali,” cobalah, “Ayo kita berusaha untuk lebih proaktif dalam mengerjakan tugas-tugasmu.”

Itulah kondisi yang bisa menggerus level kepercayaan diri anak, mari kita hindari.

Pilihan Editor: Orang Tua, Begini 6 Cara Mencegah Rasa Bersalah yang Kerap Menggerus Kepercayaan Diri

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."