Pentingnya Menjaga Asupan Kalori untuk Ibu Hamil, Cegah Bayi Underweight

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjaga asupan kalori berperan penting selama kehamilan untuk mencegah bayi lahir kecil atau underweight. Hal itu disampaikan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Indonesia dr. Muhammad Fadli.

“Kalau memang kalorinya tidak cukup, ya besar kemungkinan bayinya kecil atau underweight atau bayinya pertumbuhan janin terhambat,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu kepada Antara, Senin, 13 Januari 2025.

Fadli mengatakan, pada tahap kenaikan berat badan ibu hamil dengan indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) normal adalah 12-16 kilogram selama 9 bulan kehamilan. Pada trimester 1, ibu belum perlu menambahkan kalori dan masih bisa disamakan dengan jumlah kalori pada saat sebelum hamil.

Saat memasuki trimester kedua atau memasuki usia kandungan lebih dari 14 minggu, ibu hamil membutuhkan kurang lebih 400 kalori tambahan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin. Sementara pada trimester ketiga atau mendekati masa akhir kehamilan, ibu perlu menambah 500 kalo harian.

Penambahan kalori ini juga disesuaikan dengan perhitungan BMI ibu untuk menghitung kebutuhan kalori agar berat badan tidak naik berlebihan.

Selain itu, kehamilan yang sehat juga ditentukan dengan rutin periksa USG untuk mengetahui estimasi berat badan janin dengan pemeriksaan kepala, perut, lingkar paha janin, kenaikan berat janin sekitar 1,5 ons per minggu, serta gerak aktif janin dalam kandungan.

“Kapan kita katakan bahwa bayinya kecil kalau memang persentil pertumbuhannya di bawah 10 persen kalau bayinya kegedean kalau persentil pertumbuhannya di atas 90 persen, selain dari ukuran kita juga bisa lihat dari aliran darah menggunakan USG, kita bisa lihat juga dari jumlah ketubannya, terus kita bisa lihat juga bagaimana gerakan janinnya,” katanya.

Ia menambahkan kehamilan sehat bisa ditandai dengan gerak aktif janin, jika janin tidak bergerak aktif, dicurigai ada gangguan pada plasenta atau aliran darahnya, atau bayi kurang dapat gula (hipoglikemi).

Pilihan Editor: 4 Gejala Eklamsia pada Ibu Hamil

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."