7 Tanda Orang Pasif-Agresif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya. Foto: Freepik.com

Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya. Foto: Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perilaku pasif-agresif adalah bentuk ekspresi yang halus, namun merusak baik hubungan pribadi maupun profesional secara diam-diam. Orang pasif-agresif cenderung menentang perlawanan dan menghindari keputusan yang dibuat dari konfrontasi. Hal itu bisa menyebabkan kebingungan dan pelecehan bagi orang-orang yang terlibat karena agresor menyelimuti perasaan permusuhan dengan tindakan atau kata-kata yang tampak tak bersalah. 

Mampu mengenali pasif-agresif berarti memiliki kesadaran akan pola dan tindakan tertentu yang menandakan beberapa kemarahan tersembunyi atau kebencian terhadap individu. Perilaku ini dapat ditampilkan dengan berbagai cara, dari penundaan hingga sabotase yang halus. Berikut adalah beberapa tanda orang pasif-agresif yang perlu kamu tahu.

1. Permainan menyalahkan

Ciri umum tanda orang pasif-agresif adalah kecenderungan mereka untuk membuat alasan dan menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka sendiri. Perilaku ini cenderung menghindari tanggung jawab dan mencegah mereka mengatasi masalah pribadi mereka.

Dengan terus-menerus mentransfer akuntabilitas, mereka menciptakan suasana menyalahkan dan defensif, yang dapat menghambat pertumbuhan dan kolaborasi.

2. Suka menunda

Orang pasif-agresif biasanya kerap menunda tugas, terutama jika mereka tidak menginginkannya, sebagai bentuk perlawanan yang halus. Perilaku semacam ini tidak hanya mengganggu alur kerja, tetapi juga menjadi sumber frustrasi bagi anggota tim yang mengharapkan penyelesaian tugas tepat waktu. Biasanya mereka menunda demi kepentingan pribadi.

3. Silent treatment

Kadang-kadang, orang pasif-agresif tidak mengatakan apa yang mereka rasakan dengan jelas tetapi merajuk atau silent treatment. Hal itu membuat orang lain mencoba menerka-nerka yang menciptakan suasana canggung. Silent treatment dapat bertahan selama beberapa menit hingga beberapa minggu. Hal itu sangat menyulitkan kemampuan untuk diskusi dan resolusi yang jujur tentang masalah ini.

4. Komentar sarkas

Bentuk lain dari perilaku agresif-agresif adalah menggunakan sarkasme. Pernyataan seperti ini pujian tetapi menyembunyikan pesan yang sebenarnya. Jadi komentar halus ini benar-benar menyakitkan dan membingungkan karena ini adalah cara mengekspresikan permusuhan tersembunyi atau perasaan kesal.

5. Menghindari komunikasi langsung

Orang pasif-agresif cenderung menghindari komunikasi langsung, dan memilih pernyataan yang ambigu atau tidak langsung. Cara ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik yang tak terselesaikan, karena pesan yang sebenarnya sering hilang dalam ambiguitas.

Dengan tidak mengatasi masalah secara langsung, mereka menciptakan lingkungan ketidakpastian dan frustrasi, membuat hambatan untuk solusi yang efektif untuk masalah tersebut.

6. Aura Permusuhan

Menunjukkan tanda-tanda kebencian atau permusuhan adalah karakteristik utama dari orang pasif-agresif. Orang-orang seperti itu mengekspresikan kemarahan mereka secara tidak langsung, seperti tidak kooperatif atau obstruktif. Perilaku ini membangun suasana ketegangan dan ketidakpercayaan, menyulitkan orang lain untuk bekerja bersama dan mencapai satu atau tujuan bersama.

7. Sabotase

Orang-orang pasif-agresif terkadang menggunakan cara-cara seperti merusak upaya orang lain alias sabotase. Alih-alih menghadapi masalah mereka secara langsung, mereka mungkin membuat kesalahan kecil dan disengaja, menahan informasi penting, atau terlambat dari tenggat waktu dengan sengaja. Tindakan ini, meskipun mungkin terlihat kecil, dapat secara signifikan mengganggu kemajuan dan produktivitas, yang menyebabkan frustrasi dan kebingungan bagi orang-orang di sekitar mereka.

Pilihan Editor: 8 Cara Mendampingi Teman yang Punya Masalah Kesehatan Mental

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."