Kuliah di Luar Negeri, Wamen Stella Christie Ungkap Pernah Kerja Membersihkan Toilet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie di kantor Tempo,  Jakarta, 8 Januari 2025. TEMPO/Fardi Bestari

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie di kantor Tempo, Jakarta, 8 Januari 2025. TEMPO/Fardi Bestari

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie telah akrab dengan dunia meneliti sebagai peneliti perempuan. Perempuan berkacamata menjadi peneliti dan guru besar di Tsinghua University, Beijing, Cina. 

Perempuan kelahiran  11 Januari 1979 ini mendapatkan beberapa beasiswa bergengsi, termasuk dari ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia. Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004.

Menurut Stella, di sela-sela waktu belajar di kampus, mahasiswa internasional bisa menjalin persahabatan atau bahkan ikatan hubungan lebih dengan orang lain. Selain itu, kunjungan lapangan dan praktik-praktik lainnya sebagai bagian dari proses pembelajaran pendidikan tinggi bisa menjadi pengalaman tak terlupakan.  

Namun, kuliah di luar negeri dengan beasiswa tentulah tidak sedikit tantangan yang dihadapi, tidak eindah apa yang orang-orang bayangkan. Selain biaya kuliah dan makan yang sudah di-cover beasiswa, untuk memenuhi kebutuhan hidup atau sekadar ingin membeli sesuatu, Stella mesti bekerja paruh waktu. Selain bekerja sebagai petugas perpustakaan, siapa sangka jika ia pernah kerja membersihkan toilet atau di sana disebut janitor. 

"Kalau mau pergi ke bioskop nggak punya uang jajan jadi harus kerja. Kerjanya macem-macem, saya pernah kerja di kampus membersihkan toilet sampai di perpustakaan ya. Yang paling enak sih di perpustakaan tapi itu tidak banyak kerjaannya. Bahkan semua orang yang kerja di perpustakaan, bayarnya sama enggak ngapa-ngapain," ucap Stella saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 8 Januari 2025. 

Stella mengatakan setelah menginjak tahun keempat baru dapat pekerjaan di perpustakaan. Biasanya kalau dapat penghasilan dari bekerja baru bisa untuk beli buku atau traveling. 

"Kalau saya boleh sarankan, apa sih keinginan kita kuliah? Kuliah itu suatu masa yang sangat istimewa, waktu kuliah itulah kita bisa mencari dan menemukan apa yang sudah kita sukai. Kalau dari sebelum kuliah dari TK sampai SMA sudah cukup  bahwa ini harus begini, harus begini. Nah, saat kuliah adalah momen tepat buat wujudkan keinginan kita," saran peraih Ph.D bidang Psikologi Kognitif ini. 

Pilihan Editor:  Stella Christie Ungkap Konsekuensi Jika Bergantung pada Artificial Intelligence

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."