CANTIKA.COM, Jakarta - Menstruasi adalah kondisi pendarahan vagina normal yang terjadi selama siklus bulanan perempuan. Jika tidak terjadi kehamilan, rahim akan meluruhkan lapisannya yang dipicu oleh turunnya kadar progesteron. Namun, penting untuk memahami apa yang normal dan apa yang memerlukan intervensi medis saat menstruasi.
Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr. Swati Bhargav, konsultan ginekologi dan kebidanan, kepala - Medyshe by Medyseva, menjelaskan:
Apa yang normal dalam menstruasi?
Warna darah menstruasi: Warna merah cerah menandakan darah menstruasi segar, biasanya di awal periode menstruasi, sedangkan merah tua atau cokelat menandakan darah lama yang membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim, yang juga normal, terutama di akhir periode menstruasi. Terkadang darah bisa tampak merah muda jika bercampur dengan lendir serviks, yang bisa terjadi di awal siklus atau di awal periode menstruasi.
Jumlah darah: Periode menstruasi biasanya berlangsung sekitar 3-7 hari dengan kehilangan 30-80 mililiter darah secara total selama seluruh periode. Jumlah ini kira-kira setara dengan 3-6 sendok makan. Jika lebih dari normal, maka dianggap aliran darah deras dan harus dievaluasi.
Gumpalan: Gumpalan darah kecil, terutama pada beberapa hari pertama menstruasi, adalah hal yang umum.
Bau : Bau yang ringan adalah hal yang normal selama menstruasi karena darah yang pecah, tetapi tidak boleh berbau busuk. Bau yang tidak sedap dapat mengindikasikan adanya infeksi seperti vaginosis bakterialis.
Gejala PMS (Sindrom pramenstruasi) : Bercak-bercak kecil atau kram dapat terjadi satu atau dua hari sebelum menstruasi. Beberapa orang mungkin mengalami perubahan suasana hati, sakit kepala, atau perubahan nafsu makan karena fluktuasi hormon.
Apa yang tidak normal pada menstruasi?
Pendarahan berlebihan (Menoragia) : Ini dapat menyebabkan anemia dan dapat terjadi karena kelainan rahim seperti fibroid, adenomiosis, masalah endometrium.
Periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak datang (Amenore) : Periode menstruasi yang terlambat adalah hal yang normal, terkadang karena stres, menyusui, atau menjalani perubahan gaya hidup yang signifikan. Namun, kehamilan perlu disingkirkan. Jika tiga atau lebih periode menstruasi yang terlambat berturut-turut, hal itu dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah tiroid, atau ketidakseimbangan hormon lainnya.
Nyeri haid (Dismenore) : Nyeri hebat dapat terjadi pada kondisi seperti endometriosis, fibroid, atau adenomiosis.
Bercak di antara periode menstruasi : Pendarahan ringan atau bercak yang terjadi di antara periode menstruasi dapat menjadi tanda ketidakseimbangan hormon, fibroid, polip atau bahkan kanker serviks dalam kasus yang jarang terjadi.
Periode Menstruasi yang Berkepanjangan (Menoragia) : Jika periode menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari, hal itu dapat menjadi tanda perdarahan menstruasi yang berat atau masalah yang mendasarinya seperti fibroid, endometriosis, atau masalah tiroid
Pilihan Editor: Dear Ladies, Ketahui 4 Manfaat Tomat untuk Meredakan Nyeri Menstruasi
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika