Cina Blacklist Merek Fashion Calvin Klein dan Tommy Hilfiger, Apa Alasannya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Calvin Klein kembali menggandeng Cara Delevingne untuk merepresentasikan koleksi Nataru terbarunya/Foto: Instagram/Calvin Klein

Calvin Klein kembali menggandeng Cara Delevingne untuk merepresentasikan koleksi Nataru terbarunya/Foto: Instagram/Calvin Klein

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cina memasukkan dua merek fashion yakni Calvin Klein dan Tommy Hilfiger ke dalam daftar hitam pelaku usaha di negaranya. Langkah ini menyusul imbas ketegangan dagang dengan Amerika Serikat.

Merangkum dari NDTV, Kementerian Keuangan Cina menempatkan PVH, perusahaan induk dari dua merek pakaian AS tersebut, ke dalam "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan".

Juru bicara Kementerian Perdagangan Cina menyebut PVH dianggap melakukan diskriminasi, serta menghalangi aktivitas perusahaan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Namun, mereka menolak memberikan alasan spesifik terkait penambahan PVH ke dalam daftar hitam merek fashion Cina.

Untuk diketahui, Beijing secara resmi menempatkan PVH ke agenda blacklist sejak Selasa lalu, 4 Februari 2025. Menurut laporan Kementerian Perdagangan Cina mulai menyelidiki dua perusahaan fashion Calvin Klein dan Tommy Hilfiger sejak bulan September karena dilaporkan menolak kapas dari provinsi Xinjiang, yang merupakan lokasi tentang diskriminasi dan penindasan terhadap Muslim Uighur.

Jisoo Blackpink dalam kampanye iklan musim gugur 2024 Tommy Hilfiger, 22 Oktober 2024. Foto: Instagram/@tommyhilfiger.

Adanya Perang Dagang AS-Tiongkok

Sebagai informasi, Presiden Donald Trump mengenakan tarif 10 persen atas impor dari Cina, menanggapi hal tersebut negara di bawah pemerintahan Xi Jinping itu lalu mengambil tindakan balasan, seperti pajak tambahan atas peralatan pertanian dan impor energi serta penyelidikan antimonopoli terhadap Google.

"Ada perang dagang yang saling balas, dan [Tiongkok] ingin menunjukkan kepada Amerika Serikat bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk merugikan perusahaan-perusahaan besar AS atau perusahaan-perusahaan dengan kepentingan signifikan di AS," kata Michael Kaye, mitra di Squire Patton Boggs, yang telah berpraktik hukum perdagangan internasional selama lebih dari 30 tahun.

"Mereka dijadikan contoh. Dugaan saya, (Tiongkok) ingin memilih seseorang dan mereka menginginkannya menjadi seseorang yang memiliki visibilitas tinggi," tambahnya.

Dengan dimasukkannya PVH ke dalam daftar hitam, Tiongkok dapat memaksa Calvin Klein dan Tommy Hilfiger untuk menutup puluhan toko yang mereka kelola dan melarang menjuang produknya kepada pelanggan Tiongkok secara daring.

Bahkan, negara itu juga dapat mendenda para pengecer, melarang impor dan ekspor, mencabut izin kerja karyawan mereka, hingga mendeportasi mereka kembali ke negara asal.

PVH mengkritik keputusan itu dan mengatakan akan bekerja sama dengan otoritas Tiongkok untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pilihan Editor: Gaya Sporty Jennie Blackpink Jadi Model Kampanye Label Fashion Calvin Klein

NDTV

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."