Mengulik Teknologi AI untuk Industri Kecantikan, Personal Colour Salah Satunya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wajah remaja dengan kulit sehat dan bercahaya. Freepik.com/Studioredcup

Ilustrasi wajah remaja dengan kulit sehat dan bercahaya. Freepik.com/Studioredcup

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Teknologi semakin berkembang setiap harinya, dan salah satu inovasi terbarunya adalah kecerdasan buatan atau yang biasa dikenal dengan sebutan AI (Artificial Intelligence). AI bukan hanya membantu pekerjaan menjadi lebih mudah, tetapi juga dapat mempercepat inovasi di berbagai bidang, termasuk kecantikan. Salah satu pelopor yang memanfaatkan teknologi AI untuk industri kecantikan adalah Wardah. 

Findi Novia Lusintasari, Wardah Decorative Marketing Group Head, menyatakan bahwa latar belakang terciptanya Wardah Colourverse adalah komitmen dari Wardah sendiri yang selalu berusaha menjawab kebutuhan konsumen. Wardah tidak ingin hanya FOMO dengan tren kecantikan saat ini, namun Wardah hanya melihat apa yang dibutuhkan oleh konsumennya. Tentunya hal ini tetap diintegrasikan dengan yang lagi tren di pasar global. 

Wardah menyadari bahwa yang paling penting untuk mencari produk yang paling bagus adalah produk yang sesuai dengan personal colour masing-masing orang. Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa warna kulit masyarakat Indonesia sangat beragam. Setiap orang pasti memiliki shade yang lebih sesuai. 

Talkshow Wardah Colourverse - Beauty AI 2025 di Jakarta, Jumat, 14 Februari 2025/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Oleh karena itu, Wardah mengintegrasikan antara kecantikan dan AI agar setiap konsumen dapet mengetahui personal colournya dengan lebih cepat, efisien, dan personal. Implementasi dari penggunaan teknologi ini adalah Robo Cushion and Perfect Complexion Finder dan Lip Me Up Machine. 

Pastinya untuk mengembangkan teknologi ini, Wardah tidak sendirian. Wardah bekerja sama dengan perusahaan yang berfokus pada bidang teknologi, Pixie Lab. Wardah dan Pixie Lab mengumpulkan data skintone konsumen yang kemudian nantinya akan diintegrasikan dengan AI. Belinda, Co-Founder Pixie Lab, megatakan bahwa akurasi kebenaran yang dihasilkan ini sudah mencapai 99,9%. Karena uji coba yang dilakukan sudah dipersiapkan dari lama. Kalaupun ada kekurangan, itu hanya dari cahaya ataupun kamera yang digunakan saat teknologi ini digunakan. 

Inovasi baru dari Wardah ini tentunya didukung penuh oleh pemerintah. Dr. Karlisa Priandana, Plt Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, menegaskan bahwa pentingnya meningkatkan literasi untuk AI. Bukan hanya konsumen yang perlu melek teknologi, tetapi juga para pelaku industri yang mampu mengembangkan dan menciptakan teknologi tersebut. 

Pilihan Editor: Deteksi Jenis Kulit Berbasis AI Jadi Terobosan Skin Tech Terbaru, Simak Cara Kerjanya

DINI AGHNNY KHOIRIYAH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."