Perempuan Ini Klaim Kulit Pisang sebagai Botox, Bagaimana Tanggapan Ahli?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kulit pisang. Freepik.com/Topntp26

Ilustrasi kulit pisang. Freepik.com/Topntp26

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seorang perempuan bernama Aareefa viral di Instagram lantaran mengklaim kulit pisang memiliki manfaat seperti botox. “Kamu tidak perlu melakukan botox. Yang Anda perlukan hanya kulit pisang. Lihat bagian dalam kulit pisang sangat luar biasa untuk mencerahkan, mengurangi garis halus, kerutan dan meratakan warna kulit," kata pemilik akun Instagram @byzareefa tersebut, dikutip CANTIKA, 17 Februari 2025.

"Lakukan sebanyak mungkin sepanjang minggu, dan kamu akan melihat perbedaan besar seperti kulit lebih lembap, cerah dan tekstur kulit membaik," tambahnya.

Lantas, apakah perawatan kulit dari kulit pisang ini aman?

Melansir dari Hindustan Times, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Skin Beyond Borders (SkinBB), Dr. Pravin Banodkar mengungkapkan kekhawatirannya terhdap video yang viral di dunia maya tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah.

"Sebagai dokter kulit, saya sangat prihatin dengan video viral yang mempromosikan kulit pisang di wajah untuk efek 'mirip botox'. Klaim ini menyesatkan dan bisa berbahaya," kata dr. Pravin.

Dia menjelaskan, botox bekerja dengan mematikan sinyal saraf ke otot untuk mencegah kontraksi dan mengurangi kerutan. Sementara itu, kulit pisang hanya dapat memberikan kelembapan sementara, sehingga tidak sebanding dengan hasil botox.

"Efek sementara yang dirasakan pengguna kemungkinan besar hanya disebabkan oleh hidrasi permukaan yang juga bisa didapat dengan mengaplikasikan moisturizer biasa," tambahnya.

Kandungan Kulit Pisang 

Untuk diketahui, kulit pisang mengandung berbagai nutrisi baik, seperti vitamin A, B, C, dan E, antioksidan hingga polifenol. Pravin menyebut potensi manfaat di atas belum cukup untuk menggantikan perawatan kulit botox atau produk anti-aging lainnya. Bahkan, kulit pisang akan meninggalkan residu pestisida yang berbahaya bagi kulit.

"Kulit pisang dari produksi komersial sering terpapar pestisida yang menumpuk di lapisan luarnya. Meski aman dikonsumsi usai dicuci, mengoleskan bahan makanan ini ke kulit bisa membuat manusia terpapar bahan kimia yang berbahaya," jelas Dr. Pravin.

"Video ini mengabaikan risiko serius terkait bahan kimia dalam kulit pisang, serta tidak memiliki bukti ilmiah untuk mendukung klaimnya," tambahnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan video kerap dibuat untuk menambah jumlah pengikut tanpa mempertimbangkan saran ahli. Pravin menyebut tidak semua bahan alami aman jika diaplikasikan ke kulit secara langsung.

"Keinginan mencoba perawatan alami bisa dimengerti, tetapi tidak semua bahan alami aman. Video di media sosial sering kali lebih berfokus pada efek visual dan filter daripada hasil nyata yang didukung penelitian," pungkasnya.

Pilihan Editor: Benarkah Daun Pepaya Bisa Menjadi Botox Alami? Ini Penjelasan Ahli

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."